… Hanyalah padaMu… Tempatku berteduh…

Lamer | Jakarta – Viral, video pemuda bersarung bertelanjang dada menyanyi lagu Band Ungu berjudul SurgaMu.

Diunggah di twitter @Haidar_Bagir berjudul Ridha dg takdir Allah & cobaanNya itu.

Disukai (Like) 4.400 orang dan ada 103.000 (View) yang menyaksikan lagu SurgaMu itu, Sabtu (4/1/2020) tengah hari.

Pemuda tersebut menyanyi hanya bermodal gitar kecil ukulele. Duduk di atas genting sebuah rumah yang tergenang banjir.

Lirik Lagu SurgaMu

Segala yang ada dalam hidupku
Kusadari semua milikMu
Ku hanya hambaMu yang berlumur dosa

Tunjukkan aku jalan lurusMu
Untuk menggapai SurgaMu
Terangiku dalam setiap langkah hidupku

Karena Kutahu Hanya Engkau Tuhanku

Allahu Akbar
Allah Maha Besar
Ku memujaMu di setiap waktu

Hanyalah padaMu
Tempatku berteduh
Memohon ridho dan ampunanMu
Tunjukkan aku jalan lurusMu
Untuk menggapai SurgaMu
Terangiku dalam setiap langkah hidupku

Karena Kutahu
Hanya Engkau Tuhanku

Beragam Tanggapan

Video berdurasi satu menit 26 detik itu ternyata mendapat beragam tanggapan netizen..

Ada yang soroti dari sisi pemerintah dan ada juga yang soroti kuatnya orang Indonesia hadapi bencana.

“Orang Indonesia tenang-tenang dan kuat, jiwa sufi nih..sabar dan santuy banget,” tulis @RhofiqSetiawan

“Harusnya pengambil kebijakan disalahkan. Bukan malah kembali ke Tuhan secara kolektif dan ekspose publik berlebihan. Kembali ke Tuhan adalah personal dan hati, IMHO etos tawakkal dna sabar ini secara politik menyumbang lambatnh transformasi politik,” tulis @thaufanmalaka.

“Dalam konteks semacam inilah sabda Nietsche menggelegar kembali. Lalu menguatlah pendapat bahwa ajaran agama itu beneran “candu”. Memabukkan. Usai sadar kembali, sakitnya terasa lagi.

Mengupload video orang menangis memeluk ukulele itu termasuk menyebar ‘candu’ itu juga,” tulis @DonHaromunthe.

“Terenyuh. Jadi pingin nangis 2 gmn gitu,” tulis @miftahurrozaq4.

“Masya Allah
Adem mendengarnya,” tulis @Baihakisulaima4.

“dg melihat video ini aku tersadar bahwa manusia Indonesia kuat! sabar ya saudara2ku stay safe,” tulis @_idasweetangel.

Kena banget ya Allah dalam hati. Semoga engkau berikan yang terbaik untuk saudara saudara yang terkena musibah. Amin,” tulis @gndmx1.

Korban Banjir dan Longsor Jadi 53 Orang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan update terbaru Sabtu (4/1/2020) pukul 10.00, jumlah korban meninggal dunia menjadi 53 orang dan 1 orang hilang.

BNPB menyebut, penambahan korban meninggal dunia terjadi di Kab. Lebak dan Kab. Bogor. Untuk Kab. Bogor: 5 orang meninggal identitas belum diketahui.

Dari rekapitulasi data dampak banjir dan longsor BPBN tercatat, korban meninggal dari 14 wilayah terdampak sebanyak 53 orang.

Masing-masing di Kab Bekasi satu orang, Kota Bekasi 9 orang, Kab Bogor 16, Kota Tangerang satu orang, Kota Tangsel 4 orang.

Jaktim 7 orang, Jakbar satu, Jakpus satu, Kab Lebak 9 orang, Kota Bogor satu, dan Kota Depok 3 orang.

Sebelumnya Kepala BNPB, Doni Monardo mengatakan perlunya meningkatkan upaya kesiapsiagaan terhadap musim hujan.

Apalagi musim hujan tahun 2019/2020 diprediksi BMKG berlangsung hingga Februari.

“Masih diperlukan kesiapsiagaan di seluruh daerah. Presiden berpesan kepada seluruh pemimpin di daerah agar dapat berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan TNI/POLRI serta relawan, untuk menjadi suatu kekuatan dalam upaya pencegahan dan kesiapsiagaan agar mengurangi korban jiwa jika terjadi keadaan darurat,” ujar Doni saat konferensi pers di Istana Presiden, Jumat (3/1/2020), seperti dimuat dalam laman bnpb.go.id, Sabtu (4/1).

BNPB telah memberikan surat edaran kepada gubernur dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Indonesia tentang pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan 2019 -2020.

Selain itu telah diadakan rapat kordinasi penanganan darurat bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung pada selasa 17 Desember 2019 di Graha BNPB Jakarta.

Rakor tersebut dihadiri oleh seluruh kepala pelaksana BPBD, Polda, dan Danrem seluruh Indonesia serta Kementerian/Lembaga terkait.

Hal itu untuk mengantisipasi potensi bencana yang disebabkan oleh hujan, merujuk pada prakiraan cuaca dari BMKG akan terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi.

Mengutip laman setkab.go.id, Doni Monardo menghimbau kepada masyarakat dan perangkat daerah yang ada di sepanjang aliran sungai.

“Masyarakat di sepanjang aliran sungai yang berisiko menjadi korban banjir bandang untuk mengevakuasi diri ke tempat lebih aman, serta ketegasan kepala daerah tingkat desa dan lurah mengingatkan ke masyarakatnya agar tidak berada di tempat yang sangat berisiko, karena bisa saja hujan terjadi di hulu bukan di tempat mereka. Mereka itu bisa terkena aliran deras dari hulu,” tutup Doni.

Sebelumnya, berdasarkan data terbaru yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir yang melanda sejak Rabu (1/1/2020) telah menewaskan 43 jiwa yang tersebar di seluruh wilayah Jabodetabek.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, berdasarkan data yang dihimpun dari kompilasi data BPBD, Kemenkes, dan Kemensos, melalui rilis resmi di laman BNPB, Jumat (3/1/2020).

Penyebab meninggalnya korban banjir di Jabodetabek pun berbeda-beda, mulai dari hipotermia, terseret arus banjir, hingga tertimbun tanah longsor.

Berikut rincian kasus penyebab meninggalnya korban banjir Jabodetabek yang telah dirinci oleh BNPB:

  1. Hilang : 1 orang
  2. Hipotermia: 3 orang
  3. Terseret Arus Banjir: 17 orang
  4. Tersengat Listrik: 5 orang
  5. Tertimbun Tanah Longsor: 12 orang
  6. Dalam Pendataan: 5 orang

Berdasarkan data yang terhimpun, Kabupaten Bogor menjadi daerah dengan jumlah korban jiwa terbanyak, yaitu 16 korban jiwa.

Di Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, seorang bocah berusia lima tahun yang bernama Carli meninggal dunia dalam peristiwa ini.

Bocah berusia lima tahun itu meninggal karena terseret arus banjir.

Berikut daftar korban jiwa di Kabupaten Bogor:

  1. Bagas Marsdianto (20) : terseret arus banjir
  2. Asti (45) : terseret arus banjir
  3. M. Hudri (24) : terseret arus banjir
  4. Carli (5) : terseret arus banjir
  5. Rumsah (60) : terseret arus banjir
  6. Amri (60) : terseret arus banjir
  7. Cicih (10) : terseret arus banjir
  8. Saroh (25) : terseret arus banjir
  9. Idrus (50) : terseret arus banjir
  10. Nurjen (47) : terseret arus banjir
  11. Hilman (15) : terseret arus banjir

Sementara itu, lima korban jiwa lainnya masih dalam pendataan dan belum diketahui namanya.

Melalui rilis terbarunya, BNPB menyampaikan data tambahan dari jumlah korban jiwa di Kabupaten Lebak.

Berikut daftar korban jiwa di Kabupaten Lebak:

  1. Robinah (35) : tertimbun tanah longsor
  2. Qoyub (17) : terseret arus banjir
  3. Salawi (75) : tersengat listrik
  4. Sarta (40) : tersengat listrik
  5. Unu (55) : tertimbun tanah longsor
  6. Sarif (48) : tertimbun tanah longsor
  7. Arsah (50) : tertimbun tanah longsor
  8. Rizki (7) : Hilang

Lebih lanjut, BNPB merilis daftar korban jiwa di wilayah Jakarta Timur sebagai berikut:

  1. M. Ali (82) : Hipotermia
  2. Siti Hawa (72) : Hipotermia
  3. Willi Surahman : Hipotermia
  4. Sutarmi (73) : tersengat listrik
  5. Agus (19) : terseret arus banjir
  6. Sanusi : terseret arus banjir
  7. Susanti : terseret arus banjir

Korban Jiwa di wilayah Kota Depok:

  1. Amelia Susanti (27) : tertimbun tanah longsor
  2. Rumsinah (68) : tertimbun tanah longsor
  3. Nizam Saputra (8) : tertimbun tanah longsor

Korban Jiwa di wilayah Kota Bekasi:

  1. Andika Pradita (14) : terseret arus banjir
  2. Topo : tersengat listrik
  3. Cahyono (41) : tersengat listrik

Berikut daftar korban jiwa yang lainnya:

  1. Jakarta Pusat : Arfiqo Alif Ardana (16), terseret arus banjir
  2. Jakarta Barat : Yuda Irawan (29), terseret arus banjir
  3. Kota Bogor : Kusmiyati (30), tertimbun tanah longsor.
  4. Kota Tangerang : Jamila (55), tersengat listrik
  5. Kota Tangerang Selatan : Teguh Taufik (36), tersengat listrik
  6. Kabupaten Bekasi : Iyum (35), tertimbun tanah longsor

Penanganan Banjir di 2020 Dinilai Buruk oleh Korban dan Pengungsi di Rawa Buaya

Usman (64) menyayangkan penanganan banjir yang tidak sigap di tahun 2020 kali ini. Ia membandingkan penanganan banjir serupa di tahun 2007 dan 2012.

Kata Usman kali ini penanganan banjir sangat buruk..

Mulai dari evakuasi sampai pengungsian terlihat semua elemen tidak sigap dalam memberikan bantuan.

Misalnya saja saat evakuasi, ia bercerita harus mengevakuasi beberapa cucuknya menggunakan baskom.

“Semuanya sendiri, air sudah seleher waktu itu, kami inisiatif ambil baskom, cucuk saya ditaruh disitu, saya dan anak-anak berjalan di tengah banjir sambil dorong baskom,” jelas Usman ditemui di Posko Pengungsian Rusun Rawa Buaya Jumat (3/1/2020).

Usman mengatakan di tahun 2007 dan 2012 ia juga pernah terjebak banjir yang sama. Namun perahu karet mengevakuasi keluarganya di RT 10 RW1 Rawa Buaya.

Sesudah memilih mengungsi, Usman juga mengaku kecewa dengan penanganan bantuan. Pasalnya keluarganya tidak tertangani saat mengungsi di Rusun Rawa Buaya.

Mereka hanya diberikan tempat singgah dan berteduh saat rumah harus terendam banjir.

“Sampai ini tikar saja saya beli sendiri dadakan,” kata Usman.

Bantuan makanan juga baru diterimanya Jumat siang saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkunjung. Selama ini ia mengaku harus keluarkan kocek sendiri untuk membeli makanan.

“Ini belum tahu kelanjutan akan terus dapat makanan atau tidak, tapi mudah-mudahan sampai pulang makanan tercukupi,” kata Usman.

Selain itu Usman juga berharap tenaga kesehatan segera disediakan di Posko Pengungsian. Pasalnya beberapa anggota keluarganya yang masih balita sudah terserang batuk.

“Tadi kata Pak Anies disini sudah ada Posko Kesehatan disini, tapi gak tau dimana, mudah-mudahan nanti tenaga kesehatannya ke ruangan ini berkunjung,” harap Usman.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkunjung ke Posko Pengungsian di Rusun Rawa Buaya Jumat siang.

Disana ia membagikan bantuan makanan instan sebanyak satu truk.

Selain itu, ia juga memberi tahu kalau di posko tersebut sudah ada tenaga medis dan dapur umum. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *