Museum Olahraga Surabaya Wisata Edukasi Baru Selama Libur Hari Raya

Surabaya|Lampumerah.id – Menteri Sosial RI Tri Rismaharini beserta Walikota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan pembukaan Museum Olahraga GOR Pancasila di Jalan Padmosusatro Surabaya, Sabtu (8/5/2021). Museum akan dibuka sebagai destinasi alternatif untuk wisata edukasi selama libur lebaran.

Mensos Risma sendiri merupakan sosok yang mencetuskan pembangunan museum, saat dirinya masih menjabat sebagai walikota Surabaya. Museum diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi anak-anak muda Surabaya untuk berprestasi di kancah olahraga.

“Tujuan kami memang untuk membangkitkan semangat anak-anak Surabaya agar bisa berprestasi juga seperti senior atau pendahulunya. Setiap anak itu memiliki bakat masing-masing. Apabila anak-anak ini terus mengasah bakatnya dalam bidang olahraga. Ia akan bisa membawa nama baik Indonesia dan bisa mengibarkan bendera merah putih,” urai Risma.

Museum Olahraga ini memiliki dua lantai. Lantai pertama memiliki luas 400 meter persegi, sedangkan di lantai kedua dengan luasan 200 meter persegi, total 600 meter persegi. Proyek museum mulai dikerjakan Juli 2020 dengan anggaran mencapai Rp 3 Milliar.

Museum yang berdiri di kawasan GOR Pancasila ini memang sempat tertunda pembukaannya. Namun demikian, museum terus melengkapi koleksinya.

“Sebenarnya untuk persiapan peresmian Museum Olahraga, sudah dilakukan sejak lama. Namun karena ada beberapa koleksi yang harus dipenuhi, maka baru sekarang diresmikan,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Antiek Sugiharti.

Antiek menjelaskan, museum olahraga Surabaya kini memiliki 235 jenis koleksi. Ratusan koleksi tersebut terbagi menjadi tiga jenis. Pertama, koleksi historika yakni koleksi yang diperoleh dari hasil temuan, hasil escavasi atau bukti materil bersejarah berjumlah sekitar 169 buah. Kemudian kedua, koleksi heraldika yaitu tanda penghargaan atau jasa, kepangkatan, lambang atau logo sebanyak 65 buah.

“Koleksi bersejarah itu diperoleh dari para atlet nasional maupun internasional asal Kota Pahlawan lewat sumbangan sukarela. Tidak hanya itu, tim juga mencari dan mengumpulkan koleksi dari baraneka ragam sumber dengan berbagai cabang olahraga, baik olahraga tradisional hingga olahraga prestasi,” imbuh Antiek.

Tak heran koleksi cukup komplet, mulai dari dari kostum pertandingan, piala, piagam penghargaan, medali, kartu peserta, sepatu hingga segala sesuatu yang terkait dengan olahraga.

Cabor sepak bola misalnya, ada sepatu yang dipakai Gelandang Timnas Evan Dimas saat final AFC U-19 tahun 2013 hingga jersey Persebaya Liga Divisi Utama 2008-2009 milik Anang Ma’ruf.

Ada juga alat panahan milik Lilies Handayani yang digunakan saat menjuarai kejuaraan nasional dan internasional. Termasuk perlengkapan milik peraih emas Olimpiade Bulu Tangkis Alan Budikusuma.

Salah satu yang unik adalah para pengunjung dapat memanfaatkan foto dengan para tokoh-tokoh atlet secara tiga dimensi. Seperti misalnya, tokoh Alan Budi Kusuma, Minarti Timur dan beberapa tokoh atlet yang telah mengukir sejarah.

Lokasi foto 3D berada di dekat pintu keluar. Foto ini pun bisa menjadi oleh-oleh kenangan untuk para pengunjung.

Ada juga diorama olahraga yang bisa disaksikan untuk kilas balik. Selain itu, fasilitas museum juga cukup ramah bagi kaum disabilitas karena dilengkapi di dalamnya.

 

Antiek mengajak masyarakat dapat memanfaatkan destinasi museum untuk pilihan berlibur warga dengan melakukan reservasi melalui website http://tiketwisata.surabaya.go.id. Pasalnya, untuk pemesanan atau reservasi selama pandemi Covid-19 jumlah kapasitas hanya 50 persen pengunjung.

“Pengunjung bisa memesan lebih dulu agar bisa tetap berwisata dengan protokol kesehatan yang aman,” pungkas dia. (Psy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *