Jakarta – Di tengah meningkatnya prevalensi kasus miopia atau mata minus pada anak-anak dan remaja di Indonesia, para ahli kesehatan mata menyerukan perlunya intervensi dini dan efektif untuk mencegah perburukan kondisi tersebut. Salah satu solusi non-bedah yang kini semakin populer adalah Orthokeratology (Ortho-K), yaitu terapi menggunakan lensa kontak khusus yang dipakai saat tidur dan bekerja mengoreksi penglihatan tanpa perlu kacamata di siang hari.
Dalam acara edukatif yang diselenggarakan oleh JEC Eye Hospitals and Clinics, masyarakat dan media diajak memahami lebih dalam tentang manfaat Ortho-K sebagai metode koreksi penglihatan yang tidak hanya praktis tetapi juga preventif.
“Orthoke yang kami gunakan memiliki material unggulan, dengan daya hantar oksigen tinggi dan kelenturan yang baik, sehingga nyaman digunakan baik oleh anak-anak maupun orang dewasa, tanpa menyebabkan komplikasi seperti pada softlens biasa,” ujar DR. Dr. Tri Rahayu, SpM(K), FIACLE, Ketua Contact Lens Service JEC, Rabu 18 Juni 2025.
Ortho-K: Koreksi Temporer Tanpa Operasi
Menurut Dr. Tri Rahayu, penggunaan lensa Ortho-K secara rutin setiap malam dapat memberikan efek koreksi sementara pada mata minus. Ketika digunakan saat tidur, lensa ini secara perlahan membentuk kembali kornea mata, memungkinkan penglihatan yang jernih di siang hari tanpa kacamata.
“Manfaat terpenting dari Ortho-K adalah kemampuannya menahan laju pertambahan minus, terutama pada anak-anak. Ini sangat penting karena miopia tinggi berisiko menyebabkan komplikasi serius yang dapat mengarah pada kebutaan,” jelasnya.
Efektivitas terapi ini tergantung dari besar minus yang dimiliki. Untuk minus rendah, hasil koreksi bisa terasa dalam satu atau dua malam pemakaian. Namun untuk minus tinggi, koreksi optimal bisa memakan waktu lebih lama.
Bisa Dimulai dari Usia 6 Tahun
Terapi Ortho-K bisa digunakan mulai dari usia 6 hingga 7 tahun, tergantung kematangan dan kemampuan anak dalam menggunakan lensa kontak. Tidak ada batas usia maksimum, sehingga terapi ini juga cocok bagi orang dewasa yang ingin mengurangi ketergantungan pada kacamata.
Selain miopia, Ortho-K juga bisa mengoreksi silinder (astigmatisme). Untuk kasus yang lebih kompleks, seperti pasien dengan mata minus dan silinder sekaligus plus untuk penglihatan dekat, tersedia dua pendekatan:
1. Full correction + kacamata baca, dan
2. Monovision – di mana satu mata dikoreksi untuk penglihatan jauh, dan mata lainnya disisakan sedikit minus untuk membantu melihat dekat.
Orangtua Perlu Waspada: Miopia adalah Epidemi Global
Miopia kini tidak lagi dianggap sebagai kelainan ringan, melainkan epidemi global, termasuk di Indonesia. Dr. Tri menegaskan bahwa peningkatan kasus miopia pada anak-anak bukan hanya soal angka, tetapi juga risiko kesehatan jangka panjang yang harus diantisipasi sejak dini.
“Anak-anak kita banyak mengalami peningkatan minus karena gaya hidup visual yang dominan pada aktivitas dekat – seperti penggunaan gadget dan layar digital berlebihan. Aktivitas luar ruangan yang terkena sinar matahari sangat penting untuk pencegahan miopia,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan mata secara rutin minimal setiap enam bulan, terutama bagi anak-anak usia sekolah. Tanda-tanda seperti sering memicingkan mata, mendekati televisi, atau kesulitan melihat papan tulis harus segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan profesional.
Teknologi Lensa Tembus Oksigen
Berbeda dengan lensa lunak (softlens), Ortho-K menggunakan lensa kontak semi-rigid yang terbuat dari bahan tembus oksigen (gas permeable). Jenis material ini memungkinkan mata tetap mendapat suplai oksigen meski tertutup lensa selama tidur, serta cukup kaku untuk membentuk ulang permukaan kornea.
“Softlens tidak bisa menekan kornea untuk membentuk ulang. Itulah sebabnya kita pakai lensa keras (rigid) yang khusus, tetapi tetap aman dan nyaman dipakai tidur,” kata Dr. Tri.
Orthokeratology bukan sekadar alat bantu penglihatan, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang dalam kesehatan mata anak-anak. Dengan pemakaian teratur, pemeriksaan berkala, dan perubahan gaya hidup yang mendukung kesehatan visual, terapi ini menawarkan harapan baru dalam menekan laju miopia sejak dini tanpa perlu tindakan invasif.
JEC Eye Hospitals and Clinics berharap, melalui edukasi publik yang konsisten, semakin banyak orangtua yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mata anak sejak usia dini, sekaligus mempertimbangkan Ortho-K sebagai solusi praktis dan aman.