Perlu Terobosan UMKM Bagi Warga Dampak Bencana Erupsi Semeru

Surabaya/Lampumerah.id – Gunung Semeru kembali erupsi hingga merusakkan jembatan penghubung antara desa yang mengakibatkan terisolirnya warga. Bencana kali ini juga merenggut beberapa warga hingga meninggal dunia. Kita doakan mudah-mudahan, korban yang meninggal dunia diampuni segala dosanya dan diterima segala amal ibadahnya.
Gus Fawait ketua Fraksi Gerindra ikut mendoakan bagi mereka yang meninggal dunia karena bencana itu, salah satu tanda dari orang yang meninggal Syahid, Selasa (11/7/2023).
Kedua, terkait bencana ini memang kejadian alam, tapi imbuh Gus Fawait kalau kita bisa lebih dalam lagi melihat akan bencana ini memang ada kejadian alam, yang memang betul-betul alami seperti gunung meletus, erupsi gunung.  Itu saya pikir sepengetahuan saya, terjadi secara alami, tidak bisa kita hindari. Dan yang bisa lakukan hanya meminimalisir korban dan pemulihan.
Makanya presiden LSN ( Laskar Sholawat  Nusantara), ada beberapa bencana seperti banjir, yang diakibatkan karena hutan yang gundul, penataan ruang tata ruang yang tidak tepat yang itu juga bisa menimbulkan bencana.
Makanya untuk mengatasi bencana itu, imbuh Gus Fawait perlu perencanaan ada jangka pendek, jangka menengah dan panjang.  “Ini harus betul-betul kita rumuskan di dalam sebuah APBD baik provinsi maupun APBD Kabupaten Kota, maka fraksi Gerindra ke depan akan konsen untuk bagaimana pemerintah bisa mengantisipasi bahkan mencegah bencana,”terangnya.
Makanya, Gus Fawait apresiasi kepada pemerintah provinsi yang cepat dan tanggap di dalam menghadapi bencana kemarin di Lumajang, dan ke dua fraksi Gerindra DPRD provinsi Jawa Timur maupun di beberapa kabupaten kota, kita akan ajak diskusi dan ajak ikut memperjuangkan bahwa ke depan,  bagaimana pemerintah bisa membuat kebijakan-kebijakan yang bisa menghindari terjadinya bencana banjir yang diakibatkan hutan gundul dan lain sebagainya.
Dan saat ini DPRD Jawa Timur sedang membahas Perda RTRW termasuk beberapa kabupaten, akan fokus mengawal bagaimana tata ruang ini harus sesuai dengan ketentuan, sehingga tata ruang ini, bisa meminimalisir terjadinya banjir dan lain sebagainya.
Kemudian terkait masalah hutan gundul harusnya kebijakan pemerintah bisa dijadikan sebuah kebijakan yang tidak tunggal, tapi bisa berkesinambungan. Contoh dengan pengentasan kemiskinan di wilayah perkebunan, mereka bisa membudidayakan dan memberdayakan masyarakat pinggir kebun untuk pengentasan kemiskinan, masyarakat pinggir hutan bisa mendapatkan izin untuk mengelolah kebun.
 “Perkebunan yang bagus akan mencegah banjir, ini perlu sinergi dengan pihak perkebunan,”terang Gus Fawait.
Kebijakan mengatasi kemiskinan yang ada di daerah rawan bencana, perlu kesinambungan dengan kebijakan pendidikan. Contoh kebijakan UMKM di daerah rawan bencana. Kalau kita bisa melakukan pembinaan UMKM, dengan membuat pelatihan usaha, otomatis mata pencarian mereka, tidak di dekat daerah bencana, bisa dialihkan ke daerah yang tidak rawan bencana.
Dan Insyaallah fraksi Gerindra di dalam pembahasan APBD 2024 yang rawan bencana, imbuh Gus Fawait pihaknya akan lebih intens dan lebih mendorong pada sebuah kebijakan bagi pemerintah provinsi dan pemerintah daerah yang rawan bencana, untuk membuat kebijakan yang sistematis dan terukur yaitu meminimalisir terjadinya bencana.
Sedangkan untuk jangka menengah maupun jangka panjang, saya apresiasi kepada Ibu gubernur Khofifah Indar Parawansa yang sudah mengambil sebuah langkah yang taktis, dan cepat di dalam penanganan bencana menanggulangi bencana yang terjadi di Kabupaten Lumajang.
Fraksi Gerindra akan mendorong kebijakan penanggulangan bisa disinergikan dengan kebijakan pengentasan kemiskinan di pinggir daerah bencana.
Hutan gundul, sangat rawan bencana mereka tinggal di sana karena mata pencaharian mereka disana. Dan seandainya mereka kita latih UMKM, dan produknya bisa terjual mereka pasti bersedia pindah ketempat lebih aman.nt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *