GRESIK | lampumerah.id – Konsep Green Port menjadikan proses kepelabuhanan Petrokimia Gresik lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan.
Sehingga semakin mengoptimalkan Cost Reduction Program yang telah dijalankan perusahaan. Salah satunya mengatur, upaya peningkatan pengelolaan energi yang efisien di pelabuhan.
Beberapa implementasi yang telah dilakukan di antaranya, pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk gedung dan perkantoran, penggunaan sepeda motor listrik, mengganti lampu penerangan konvensional dengan LED, penerapan green building, penyediaan shore connection untuk supply energi kapal, dan digitalisasi.
“Penghematan biaya operasional yang berpengaruh pada harga produk, sebagai upaya Petrokimia Gresik memberikan perlindungan bagi konsumen melalui produk berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif,” ujar Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid, usai menerima penghargaan Internasional Green Port Award System (GPAS) 2023 dari APEC Port Service Network (APSN), di Bangkok Thailand, beberapa waktu lalu
Selain efisiensi sumber energi, konsep Green Port juga diimplementasikan melalui peningkatan kualitas kebersihan daratan dan perairan laut di daerah lingkungan kerja Petrokimia Gresik,
Caranya dengan menurunkan pencemaran limbah dan sampah domestik. Sedangkan, kualitas udara dijaga dengan mengurangi kebisingan, emisi gas karbon, dan emisi gas rumah kaca.
“Dengan demikian penerapan Green Port mampu melindungi lingkungan sekitar perusahaan agar tidak tercemar proses kepelabuhanan, sehingga dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat sekitar melalui pemanfaatan sumber daya alam,” imbuh Robby.
APSN merupakan organisasi internasional di bawah Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). APSN saat ini beranggotakan 18 negara anggota APEC yaitu Australia, Canada, China, Hong Kong, Japan, Korea, Malaysia, New Zealand, Papua New Guinea, Peru, the Philippines, Russia, Singapore, Chinese Taipei, Thailand, The United States, Vietnam, dan Indonesia.
Mandat APSN adalah mendorong pelabuhan yang berkelanjutan secara ekonom, dan lingkungan guna mencapai kesejahteraan bersama anggota APEC. (san)