Bekasi | Lampumerah.id – Pemilihan Wakil Bupati Bekasi sisa masa jabatan 2017-2022 yang mana dilaksanakan tepat pada tanggal 18 Maret 2020, dimana Ahmad Marjuki terpilih dengan perolehan 40 suara anggota DPRD Kabupaten Bekasi. menjadi polemik politik berkepanjangan, dimana beredar kabar bahwa wakil Bupati Bekasi terpilih akan dilantik.
“Saya mendapat Info Jika Ahmad Marzuki akan dilantik, kami keluarga besar LSM GMBI tidak akan main-main jika memang benar pihak Kementerian Dalam Negeri dan Provinsi Jawa Barat akan melantik Ahmad Marzuki, maka kami bersama elemen masyarakat akan menggelar aksi besar-besaran,” ucap Boksu Selaku Ketua LSM GMBI Distrik Kabupaten Bekasi
Boksu Juga Menjelaskan Bahwa Pemilihan Wakil Bupati Bekasi dari awal sudah cacat hukum, tapi tetap dilangsungkan dan dinilai sangat memaksakan.
“Dari awal memang sudah cacat hukum saya anggap seperti memaksakan kehendak, maka itu Pada tanggal 18 Maret Keluarga Besar LSM GMBI Distrik Kabupaten Bekasi menggelar aksi penolakan terhadap pemilihan wakil Bupati Bekasi,”Ujar nya
Atas saran Pemerintah Provinsi Jawa Barat Kemendagri menolak hasil pemilihan karena diketahui proses pemilihan tersebut tidak dijalankan sesuai prosedur.
Pada 23 Juli 2021 Mentri dalam Negeri Tito Karnavian, melakukan Kunjungan ke Kabupaten Bekasi yang mana telah manyatakan, apabila DPRD Kabupaten Bekasi Kembali mengusulkan nama yang sama, untuk dilantik menjadi Wabup Bekasi, kemungkinannya kecil untuk dilantik mengingat masa jabatan sudah tidak memenuhi persayaratan sesuai ketentuan perundang-undangan.
“Saat itu Menteri Tito Karnavian sudah jelas Menyatakan bahwa kemungkinannya sangat kecil untuk dilantik karna seharusnya 18 bulan sebelum akhir masa jabatan tidak bisa diganti lagi,” pungkasnya
Diketahui pada 18 Maret 2020 DPRD Kabupaten Bekasi menggelar paripurna pemilihan Wakil Bupati Bekasi dan menyerahkan hasil pemilihan kepada Kemendagri untuk selanjutnya mengusulkan pelantikan wakil Bupati terpilih.
