Bandar Lampung | Lampumerah.id – Sejumlah karyawan Gerai Bakso Son Haji Sony menyatakan kekecewaannya terhadap Pemerintah Kota atas Penyegelan semua Gerai Bakso Sony, Senin (20/9).
Bahkan, sekitar 200 orang terancam menjadi pengangguran di tengah masa PPKM Kota Bandar Lampung yang belum usai.
Dwi Purnomo, salah satu kasir gerai Bakso Son Haji Sony di Palapa merasa kecewa dengan ditutupnya gerai Bakso Sony tersebut. Bahkan, ia bingung bagaimana nasibnya dan keluarga yang ditanggungnya.
“Saya punya anak dan istri,” kata Dwi sambil menangis memikirkan nasib keluarganya jika ia menjadi pengangguran.
Dwi juga mempertanyakan bagaimana tanggung jawab pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mengenai dampak penyegelan gerai Bakso Sony.
“Apa tanggung jawab Pemkot. Bisakah pemkot memberi makan keluarga kami? Kami yang bergantung pada Bakso Sony (gaji dari Bakso Sony),” ungkap Dwi.
Dwi juga mengatakan pihaknya selalu menggunakan Tapping box. Apalagi, ia merupakan kasir di gerai Bakso Sony tersebut. “Saya selaku kasir selalu memakainya, nggak mungkin enggak,” ungkapnya.
Selain Dwi, hal serupa juga disampaikan Hermawan. Hermawan kecewa karena ia akan kehilangan mata pencaharian untuk menghidupi keluarga.
“Sekarang cari kerja susah,” kata Hermawan.
Bahkan, ia hampir mengalami hilang mata pencaharian saat 6 gerai Bakso Sony yang disegel pada penyegelan sebelumnya.
“Dulu di (gerai) Sukarame, dipindah ke (gerai) pasar bawah karena yang di Sukarame ditutup,” kata Hermawan.
Hermawan sendiri sudah hampir 3 tahun bekerja di Bakso Sony. Menurutnya, pekerjaan ini sangat membantu menghidupi keluarganya.
“Sangat membantu dan sekarang nggak tau nasib kita gimana?” imbuhnya.
Sementara itu, sekitar 200 karyawan Bakso Sony di Bandar Lampung terancam akan menjadi pengangguran setelah penyegelan di seluruh gerai.