Sidoarjo l Lampumerah.id – Pelaku Curas (Pencurian dengan kekerasan) yang sering menyasar pelajar, kembali beraksi di Sidoarjo.
Korban Curas itu adalah seorang pelajar MTS, yang berinisial CEL (15) warga Desa Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo. Akibat peristiwa Curas itu, korban harus merelakan sepeda Polygon miliknya dibawa kabur dua pelaku.
Dari informasi di lapangan menyebutkan bahwa korban adalah seorang pelajar berinisial CEL. Korban yang masih duduk dibangku Madrasah Tsanawiyah tersebut menjadi korban perampasan oleh dua orang pelaku di kawasan Sawotratap Gedangan.
Paman Korban, Firmansyah saat dihubungi oleh wartawan menjelaskan bahwa insiden perampasan tersebut bermula ketika korban yang juga keponakannya tersebut pulang dari sekolah.
“Kejadiannya hari Jumat kemarin (02/09/22) mas sekitar jam 11.15. Sewaktu dia pulang sekolah, dia tiba-tiba dipepet oleh dua orang yang tidak dikenal dan menanyai dari sekolah mana. Setelah dijawab, katanya pelaku mau mencari anak dari sekolah situ juga saya karena telah menganiaya anaknya (anak pelaku). Dari situ pelaku mengajak dan menggiring keponakan saya,” ujar Firman saat dihubungi melalui seluler. Selasa (06/09/22).
Lebih lanjut Firman menjelaskan, setelah diajak dan digiring menuju jalan yang terlihat sepi, korban diminta untuk menyerahkan sepeda anginnya ke salah satu pelaku sebagai jaminan agar tidak kabur.
“Nah waktu keponakan saya menyerahkan sepedanya, pelaku yang satu membawanya naik sepeda motor katanya diajak ke sekolah tapi ternyata dia malah diturunkan di kawasan Desa Alas Tipis Gedangan yang sepi,” imbuhnya.
Masih dikatakan Firman, pelaku ditengah jalan tiba-tiba langsung menurunkan keponaannya secara paksa dan mengancam akan memukul korban jika melawan.
“Ya yang dibawa sepeda angin merk polygon. Pelaku yang sempat mengancam keponakan saya terekam cctv dua orang menggunakan sepeda motor merk shogun. Keponakan saya sekarang trauma,” katanya.
Untuk mendapatkan keadilan, Pihaknya sempat melapor ke polsek terdekat. Namun pihak polsek tak menerima laporan keluarga korban. Dengan alasan kurangnya bukti kepemilikan.
“Polisi, meminta nota pembelian sepeda angin yang sudah tidak disimpan,” pungkasnya.