Surabaya|Lampumerah.id – Masih dalam suasana lebaran Idul Fitri, Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kota Surabaya menyapa para pekerja Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan kaum pemulung sampah di wilayah Surabaya dan sekitar sekaligus memberikan bantuan, Sabtu (22/05/2021).
Aldi Blaviadi, Ketua AMPG Surabaya menjelaskan, pembagian sembako ini menjadi kegiatan bersama elemen Sembako Untuk Surabaya. Bedanya, pembagian sembako dilakukan dengan sasaran yang tak biasa. Yakni, kepada kelompok warga yang kurang mampu yang bekerja di sekitar TPA dan tempat pembuangan sementara (TPS).
“Setahu saya di Surabaya ini jarang ada pembagian sembako di ranah TPA maupun TPS. Kami pun berusaha mencari inovasi terbaru yang mana mereka tren ini bisa menjadi tren baru untuk teman bisa memperhatikan para pekerja di TPA maupun TPS saat menggalang kegiatan sosial seperti bagi-bagi sembako seperti ini,” urai Aldi.
Meski demikian, lanjut Aldi, sasaran utamanya tetap dipelajari. Penerima bukan pekerja atau orang dari dinas (kebersihan) pemerintahan setempat. Harapannya, bantuan sembako benar-benar di tangan orang yang benar-benar membutuhkan.
“Nama dan sasaran kita utamanya bagi orang-orang yang memungut sampahnya, jadi bukan pekerja dari pemerintahnya, karena orang-orang yang memungut sampah cukup jarang sekali mendapat atensi maupun pemasukan secara kontinyu sehingga kami lebih mengarahkan ke mereka,” imbuh Aldi pada media.
Sementara, Pengurus Sembako Untuk Surabaya, Yesi mengatakan, pihaknya membantu menggalang bantuan dari para donatur lewat berbagai sosial media. Selama pandemi ini, dia mengaku penyebaran bantuan sembako dilakukan hampir ke seluruh Surabaya, 5 titik Utara Timur Barat Selatan dan pusat juga sekitar Surabaya seperti Gresik dan Sidoarjo.
“Awalnya itu kita mendirikan sembako untuk Surabaya Selama ada pandemi kita merasa pasti banyak yang berdampak jadi kita inisiatif untuk membentuk ini. Anggarannya pertamanya kita ngumpulin dari kita dan teman-teman kita terus kita info ke Instagram dan lainnya dan disitu Ternyata banyak yang ingin menjadi donatur,” urainya.
Para penerima terlihat agak terkejut namun terlihat sumringah setelah menerima bingkisan sembako di tangan. Mereka merasa bersyukur, sembako bisa menunjang persediaan dapur mereka bisa mengepul lebih lama..
“Ya alhamdulillah senang dapat bantuan seperti ini (sembako), jarang ada bantuan seperti ini, kalau nasi sering tiap hari Jumat pasti banyak jadi ya bersyukur senang bisa dapat bantuan sembako,” ucap seorang pemulung berusia baya, Sutimah (60).
Sedangkan, Mansur, pemulung yang sudah bekerja puluhan tahun, mengaku belum pernah dapat sembako dari pemerintah selama pandemi datang. Bantuan sembako banyak membantu keluarganya.
“Kita belum pernah sama sekali mendapat bantuan dari pemerintah. Ya bersyukur sekali bisa mendapat bantuan seperti ini paket sembako dan ini merupakan pertama kali,”ujar Mansur. (Phk)