Lamer | Jakarta – Facebook, pemilik WhatsApp (WA), menghapus puluhan ribu pengguna WA di Kashmir, karena lama tidak aktif.
Sedangkan, pengguna WA tidak aktif, akibat pemadaman internet selama empat bulan yang diberlakukan pemerintah India sejak Agustus 2019.
Sementara, pemerintah India memadamkan internet, sebab dinilai bahwa media sosial dan WA jadi alat penyebaran paham radikal. Atau menghasut orang agar radikal.
Maka, warga Kashmir pengguna akun WhatsApp pun menghilang secara masal dari group.
Juru bicara Facebook mengatakan, penghapusan dilakukan sebagai bagian dari kebijakan WhatsApp tentang akun yang tidak aktif.
Juru Bicara Facebook mengatakan:
“Untuk menjaga keamanan dan membatasi penyimpanan data, akun WhatsApp pada umumnya akan berakhir setelah 120 hari tidak aktif. Ketika itu terjadi, akun-akun itu secara otomatis keluar dari grup WhatsApp mereka.”
Jadi, jika pengguna WA tidak aktif selama sekitar empat bulan, otomatis bakal ‘dipecat’ dari WA.
Dijelaskan juru bicara tersebut, para pengguna perlu ditambahkan ulang ke grup setelah mendapatkan kembali akses ke internet dan bergabung kembali dengan WhatsApp.
Namun Facebook tidak mengungkap, berapa banyak warga Kashmir yang terdampak.
WhatsApp punya 400 juta pengguna di India. Jumlah yang melebihi penduduk Indonesia ini tentu saja membuat India menjadi pasar terbesar WhatsApp.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan pemadaman internet terpaksa dilakukan untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan.
“Media sosial dan internet telah disalahgunakan untuk meradikalisasi orang,” ujarnya.
Namun tidak diketahui hingga kapan pemadaman internet di Kashmir berlangsung. (*)