GRESIK | lampumerah.id – Usai mengikuti Retret Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah selama delapan hari di Kompleks Akademi Militer Magelang, Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani dan Wakil Bupati dr Alif, langsung turun ke lokasi untuk memantau situasi dan memastikan penanganan darurat akibat banjir Kali Lamong dan Bengawan Solo, berjalan optimal.
Sejak Minggu (2/3) siang, keduanya menggelar rapat koordinasi di Kantor BPBD Gresik. Setelah salat tarawih, rombongan bergerak menuju Benjeng dan Balongpanggang, dua wilayah yang paling parah terdampak banjir.
Di Benjeng, Gus Yani, sapaan akrab bupati, dan dr Alif meninjau kondisi banjir lalu mengunjungi Balai Desa Kedungrukem, tempat Pemkab Gresik mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan sahur dan berbuka bagi warga terdampak.
“Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan Wabup, Sekda, Dinas PUTR, Dinsos, BPBD, serta para camat di wilayah terdampak. Ada sejumlah langkah antisipasi yang kita bahas, terutama karena curah hujan tinggi dalam dua hari terakhir menyebabkan air Kali Lamong kembali meluap,” ujar Gus Yani.
Ia menambahkan, karena bencana ini terjadi di bulan Ramadan, Pemkab Gresik memutuskan mendirikan dapur umum untuk membantu warga yang menjalankan ibadah puasa.
“Kami ingin memastikan warga terdampak tetap bisa sahur dan berbuka dengan baik. Semoga air cepat surut dan hujan tidak turun lagi malam ini, sehingga luapan air bisa terkendali,” tambahnya.
Pemkab Gresik merancang sejumlah langkah percepatan penanganan banjir, termasuk pembangunan kolam retarding basin atau kolam retensi, sebagai penampung air sementara.
“Tahun ini sudah ada pembebasan lahan untuk kolam retarding basin kedua, seperti yang sudah dilakukan di Kecamatan Cerme. Kami berharap pembebasan lahan untuk percepatan pembangunan kolam retensi di sepanjang sungai Kali Lamong dapat segera dimulai,” kata Gus Yani.
Ia optimistis, jika proyek ini terealisasi, risiko banjir di kawasan sekitar Kali Lamong bisa berkurang secara signifikan.
“Kolam retensi di Cerme memang sudah optimal, tapi kapasitas tampungannya terbatas. Oleh karena itu, tahun ini kami mulai membangun kolam retensi kedua di Balongpanggang. Kami juga berharap DPRD Gresik dapat mendukung optimalisasi anggaran untuk proyek ini,” jelasnya.