Buntut Ricuh Sepakbola Tarkam di Bekasi, Korban Pemukulan Oleh Kades, Akan Lapor Polisi

Bekasi | Lampumerah.id – Buntut kericuhan suporter sepakbola antar kampung (Tarkam) di Stadion Mini Cikarang, Desa Karang Asih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, dimana salah satu penonton dipukul oleh oknum kepala Desa setempat.

“Kami menemukan bukti baru dan telah beredar video dimana didalam video tersebut, seorang kepala Desa bernama Samsu Dawam dengan jelas memukul warganya,” Kata Hasan Putra Yuda yang mewakili keluarga korban.

Tidak terima, Hasan mengatakan, pihak keluarga korbanpun membuka kronologis awal mula terjadinya pemukulan yang dilakukan oleh Kepala Desa Karangasih. Dimana korban atas nama Dudung membeberkan kejadian tersebut.

“Awalnya Dudung menyalakan petasan pada saat pertandingan akan berakhir, karena sebelumnya ada yang juga menyalakan petasan. Namanya juga spontanitas dan berniat untuk memeriahkan pertandingan yang sudah mau selesai,” kata Yuda saat diwawancarai,”Senin (26/8/2024) malam

Yuda menambahkan, mungkin karena Kepala Desa tersebut tidak suka. Tanpa menegur, tanpa mengucapkan kata apapun, kepala desa langsung menampar Dudung (Korban) dengan keras.

“kami sangat menyayangkan, terhadap sikap kepala desa yang sangat memalukan. Dimana seharusnya kepala desa memberikan contoh yang baik, tapi malah sebaliknya tidak memberikan contoh yang baik. Sebenarnya cukup dengan teguran saja,” terang dia.

Saat ditanya soal langkah hukum yang ditempuh,
Yuda menegaskan kalau sekiranya tidak ada itikad baik dari pihak kepala desa, pihaknya akan menempuh jalur hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Kami meminta kepada temen-temen media untuk mengawal proses ini sampai dengan selesai. Kami juga akan meminta kepada Pj Bupati Bekasi dan DPRD agar kepala desa diberikan sanksi berat atas perbuatannya,” tegasnya.

Ditempat yang sama Dudung Korban pemukulan oleh Kepala Desa Karangasih Dudung mengatakan, usai keributan dilapangan dirinya dan warga lain menunggu Kepala Desa untuk saling meminta maaf.

“Sampai pulang saya menunggu bersama warga lainnya, barangkali kepala desa khilaf, kami juga sebagai warganya akan memaafkan serta saya juga secara pribadi akan meminta maaf atas perbuatan saya,” terang Dudung.

Sementara itu, Nunu korban kedua juga mengakui mendapatkan pukulan dan tendangan dari Kepada Desa Karangasih. Dimana pada waktu itu Nunu berniat untuk melerai keributan malah menjadi korban.

“Waktu itu saya niat melerai, karena ada salah satu warga juga dari pihak lain yang teriak. saat itu saya minta agar diam tapi tanpa sepengetahuan, saya langsung ditampar dan tendang oleh Kepala Desa Karangasih,” ujarnya

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *