GRESIK | lampunerah id – Petrokimia Gresik dalam waktu dekat membangun Pabrik Soda Ash berkapasitas produksi 300.000 ton soda ash per tahun, dan akan memanfaatkan 174.000 ton karbon dioksida sebagai bahan baku.
Pendirian pabrik ini bertujuan memenuhi kebutuhan soda ash dalam negeri, yang saat ini masih sepenuhnya impor.
Pembangunannya tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, dan termasuk dalam daftar indikasi Proyek Strategis Nasional (PSN) program hilirisasi garam.
“Dengan adanya tambahan gas dari Blok Ketapang yang terletak di perairan utara Madura, Petrokimia Gresik semakin leluasa dalam merealisasikan rencana pengembangan perusahaan, termasuk pembangunan pabrik soda ash berkapasitas produksi 300 ribu ton soda ash per tahun,” ujar SVP Sekretaris Perusahaan Adityo Wibowo.
Lebih lanjut Adit menambahkan, untuk mendapatkan tambahan pasokan gas pihaknya telah menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan sejumlah pihak. Selain dengan PC Ketapang II Ltd, juga dengan KrisEnergy (Satria) Ltd untuk mendapatkan pasokan gas dari Lapangan Lengo Blok Bulu, Tuban Jawa Timu dan berpotensi mendapatkan suplai gas 60 MMSCFD.
“Dengan penambahan suplai gas ini, kami optimis Petrokimia Gresik semakin siap menjalankan amanah penyaluran pupuk bersubsidi, serta memenuhi kebutuhan pupuk nasional melalui pasar komersial dengan baik,” pungkas Adit.