Sidoarjo l Lampumerah.id – Berinisiatif menanam dan menumbuh kembangkan iklim toleransi mulai dari dini atau mulai dari kalangan pelajar.
Sebanyak delapan pelajar Sidoarjo, terpilih menjadi Duta Toleransi Sidoarjo.
Dan mendapatkan penghargaan dari Komunitas seni brang wetan Sidoarjo. Kedelapan siswa itu berasal dari SMP dan SMA sederajat di Sidoarjo.
Acara penganugerahan dan pemberian penghargaan kepada para siswa tersebut digelar di ruang rapat paripurna DPRD Sidoarjo. Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Sidoarjo, Usman, berkesempatan untuk menyerahkan penghargaan kepada delapan siswa tersebut.
Ketua Komunitas Seni Brang Wetan Sidoarjo, Henri Nurcahyo menyampaikan penganugerahan gelar Duta Toleransi itu bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai toleransi mulai dari dini pada generasi penerus bangsa di Sidoarjo.
“Kita tanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini kepada generasi penerus bangsa,” katanya, Kamis (29/04/21).
Henri Nurcahyo, memaparkan dalam beberapa waktu terakhir, perilaku bertoleransi antar sesama di negara ini sedang tidak stabil dan cenderung menurun. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya kejadian konflik antar warga yang didasarkan dengan perbedaan masing-masing individu ataupun kelompok.
“Dari situlah Kami mempunyai ide untuk menanam dan menumbuh kembangkan iklim toleransi. Sejak dini dikalangan penerus bangsa atau pelajar.
Harapan kami, agar mereka dapat menerapkan hal ini di setiap aspek kehidupan mereka, mulai dari lingkungan sekolah, keluarga, dan dimasyarakat,” ucap Henri, Rabu (28/4/21).
Sementara itu Debora Cindy Audylia, juara pertama duta toleransi kategori SMA sederajat, menyebutkan dirinya sangat bersyukur dan berterimakasih atas penganugerahan, sebagai duta toleransi Sidoarjo.
“Saya berterimakasih banyak dengan penganugerahan ini,” ujarnya.
Lanjut Debora, sejak awal dirinya memang sudah banyak aktif dan terlibat dalam organisasi pergerakan perempuan. Dan yang namanya toleransi itu, tidak hanya perihal saling menghormati perbedaan. Namun ada poin-poin tertentu yang mencakup nilai-nilai diskriminasi dan lain sebagainya.
“Toleransi itu bukan hanya menghormati perbedaan, namun juga harus bisa menghilangkan diskriminasi,” paparnya.
Sehingga dalam memperjuangkan hak-haknya, sebagai seorang perempuan, tentu tak lepas dari penerapan nilai-nilai toleransi ini. Dengan adanya penganugerahan tersebut. Ia jadi semakin siap dalam bergerak untuk memberdayakan perempuan negeri ini dengan tetap memperhatikan norma-norma dari nilai toleransi ini.
“Kami siap memberdayakan perempuan, yang sesuai norma-norma nilai toleransi,” jelas siswa kelas IX SMAN 1 Gedangan itu.
Sekadar untuk diketahui, setidaknya ada empat pelajar dari SMP dan empat pelajar dari SMA yang hari ini mendapatkan gelar duta toleransi itu. Masing-masing dari mereka mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan sebagai duta toleransi Sidoarjo.
Adapun keempat pelajar dari SMP yang dimaksud itu ialah, Evania Amara Nadya Putri sebagai juara satu asal SMPN 1 Gedangan, Rivaldi Satya yang mendapat juara kedua asal SMPN 1 Taman, Eka Rahmad Saputra yang menduduki juara ketiga asal SMPN 1 Sukodono, dan yang terakhir Pinknesia Rahma Fitanstyono sebagai juara harapan asal SMPN 1 Waru.
Sedangkan empat pelajar dari kategori SMA sederajat yang juga dianugerahi gelar duta toleransi Sidoarjo itu ialah, Debora Cindy Aulia sebagai juara pertama asal SMAN 1 Gedangan, M. Irsyad Maulana Fikri sebagai juara kedua asal MA Darul Ulum Waru, Diyah Ayu Amanda sebagai juara ketiga asal MA Bahauddin, dan yang terakhir Jolanda Martha Nur Avicha sebagai juara harapan asal SMA Jati Agung.