Diduga Kurangi Volume Disetiap Pekerjaan Kontraktor Berinisial GP Selalu Lolos Dari Pengawasan

Bekasi | Lampumerah.id – Pekerjaan proyek APBD pada
Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan ( Disperkimtan ) Kabupaten Bekasi pada tahun anggaran 2024, pada pembangunan jalan lingkungan di Perumahan Vila Gading Harapan 3 Rw 11, diduga kontraktor berinisial GP kurangi volume pekerjaan demi dapat untung lebih besar.

Kegiatan pembangunan Jalan Lingkungan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2024, di Desa Kedung Jaya, Kecamatan Babelan, Tepatnya di jalan lingkungan perumahan Villa Gading Harapan 3 RW 11 nampaknya hanya dikerjakan dengan ketebalan beton 7 – 8 cm.

Bahkan dalam teknis pekerjaan, volume pemadatan dengan pengerasan menggunakan batu agregat kelas A, tidak di gunakan, hanya menggunakan pecahan batu dan biasa disebut abu batu yang harga lebih murah.

Seperti yang dikatakan sejumlah warga Rw 11 Perumahan Vila Gading Harapan 3, salah satunya Samsul (52) kepada media mengatakan, kalau pekerjaan pengecoran jalan di wilayah tersebut sangat tipis, bahkan pengerasan yang digunakan cuma pecahan krikil mas.

“Setau saya ketebalan coran itu 15 cm, kok ini kayaknya tipis ya, pengerasannya juga cuma dikit pakai pecahan krikil atau abu batu itu,”ungkap Samsul (52) warga perumahan Vila Gading Harapan 3 Rw 11 Babelan Jumat 5/7.

Menurutnya, kami warga seneng seneng saja jalan kami di perbaiki, tapi aneh kok pekerjaannya tipis, anehnya hal tersebut kok terkesan di biarkan.

Menanggapi hal itu, Nofal Ketua Ketua Umum Lembaga Independen Anti Rasuah (LIAR), mengatakan bahwa, ini sudah jelas mengurangi Volume, bahkan diketahui pula kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. Diketahui sering melakukan pengurangan pengurangan volume demi mendapatkan untung besar dari pekerjaan yang didapatnya.

“Ya saya sering dengar pemborong berinisial GP selalu mengurangi volume pekerjaan agar dapat untung besar, gayanya selalu bagi bagi uang kepada siapapun termasuk sejumlah oknun dinas, makanya aman aman saja pekerjaannya,”ujar Nofal kepada wartawan.

Bahkan lanjutnya, kami punya sejumlah temuan terkait pekerjaan yang di kerjakan oleh kontraktor berinisial GP tersebut. Pekerjaannya hampir kebanyakan melakukan penguran volume seperti pada dua pekerjaan Jalan Lingkungan yang dikerjakan saat ini.

“Hampir semua volume pekerjaan yang dikerjakan olehnya pasti dikurangi, setiap item pasti berkurang, bisa kita buktikan bareng bareng,”terangnya.

Diketahui, kontraktor tersebut sering memakai sejumlah perusahaan milik rekannya, berganti ganti nama perusahaan untuk mendaptakan pekerjaan dari beberapa Dinas di Pemerintahan Kabupaten Bekasi.

“Sebelum pekerjaan mutu beton, lapisan pondasi bawah itu harus ada dari volume yang sudah ditentukan, itu ada anggaran nya. Sedangkan pekerjaan ini, saya melihat memakai agregat hanya beberapa meter saja, itupun agregat yang bukan kelas A, dan parah nya lagi, itu selebihnya 80% LPB nya memakai puing beton”,Jelasnya

Lagi-lagi pemasangan papan begisting yang seharusnya diatas ekisting itu terlihat masih dipendam dengan keadaan posisi LPB yang menumpuk di tengah, sehingga pengurangan volume ketebalan dalam ketinggian sangat jelas, rekanan kontraktor ini mengurangi volume 5-8 cm.

Dengan kejadian ini, dirinya meminta kepada Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan ( DPRKPP) Kabupaten Bekasi, Nurchaidir. Untuk memerintakan bidang PSU melakukan pengambilan sampel di pekerjaan milik kontraktor berinisial GP tersebut.

“Karna pengawas dan konsultan di setiap pekerjaan milik kontraktor berinisial GP tersebut, lebih banyak nongkrong di warung dari pada mengawasi pekerjaan tersebut,”terangnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *