Dishub Gresik Fasilitasi Sosialisasi Penyesuaian Tarif KMP Gili Iyang Gresik – Bawean

GRESIK | lampumerah.id – Dinas Perhubungan Gresik, melalui Bidang Angkutan, memfasilitasi “Sosialisasi Penyesuaian Tarif Angkutan Penyeberangan KMP Gili Iyang Lintas Gresik – Bawean PP,” di Aula Kantor Dishub Gresik, Rabu (14/6).siang.

Kegiatan yang dipandu Kepala Bidang Angkutan Irfak, menghadirkan nara sumber Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan, Anggota Komisi 2 DPRD Gresik Lutfi Dawam dan Padmo Susanto
Manager Usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Menurut Irfak, acara ini sebagai bagian dari mekanisme regulasi transportasi mengingat pentingnya sarana transportasi yang ada.

“Namun penyesuaian tarif berlaku setelah ada perubahan Perbup Gresik, terkait tarif KMP Gili Iyang yang sekarang kita diskusikan ini,” ujar Irfak.

Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan mengatakan, meski nantinya bakal ada penyesuaian tarif KMP Gili Iyang diharapkan tidak menjadi beban masyarakat Bawean.

“Kami mendukung penyesuaian tarif tiket ini, sebab dalam angkutan laut juga ada subsidi dari pemerintah pusat. Keberadaan kapal ini juga sangat membantu distribusi bahan pokok sembako ke Bawean,” ujar Ketua DPC PDIP Gresik ini.

Lutfi Dawam mengatakan, sebelum diterapkan penyesuaian tarif baru dirinya mewakili masyarakat Bawean sekaligus pengguna jasa kapal penyeberangan, menyampaikan sejumlah keluhan.

Yaitu ASDP harus membuka penjualan tiket secara online. Pelayanan selama pelayaran dirasa belum maksimal, masih banyak hewan kutu di kursi penumpang yang menempel di pakaian bahkan terbawa sampai ke rumah.

Pihaknya juga mengusulkan, agar ASDP membangun sendiri pelabuhan seperti Pelabuhan Paciran Lamongan, sehingga mobil bisa masuk kapal.

“Rencananya ada di dekat di Pelabuhan Wilmar, sifatnya pelabuhan khusus atau pelabuhan penyeberangan bukan pelabuhan umum,”jelas Ketua Fraksi Gerindra itu.

Manager Usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Surabaya, Padmo Susanto mengatakan, sejak tahun 2013 hingga sekarang harga tiket KMP Gili Iyang belum pernah mengalami penyesuaian.

“Untuk itu kami lakukan simulasi dan sosialisasi penyesuaian tarif tiket. Mengingat kenaikan harga BBM jenis Solar, Pertalite dan Pertamax rata-rata 31 persen terhitung mulai 3 September 2022. Serta adanya penurunan subsidi, tahun 2022 besaran subsidi operasional Rp 1.009.673.270 sedangkan tahun 2023 hanya disubsidi Rp 411.473.752 atau turun 40 persen,” paparnya.

Ditambahkan Padmo Susanto, rute KMP Gili Iyang bukan berada di pelabuhan penyeberangan, sehingga tidak bisa dilakukan pemberlakuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 66 tahun 2019. Tentang mekanisme penetapan dan formasi perhitungan tarif angkutan penyeberangan.

Berdasar itulah, kata Padmo, pihaknya mengajukan penyesuaian tarif untuk tiket penumpang dari Rp 69 ribu menjadi Rp 83 ribu. Sedangkan untuk kendaraan bermotor roda dua dari Rp 76 ribu menjadi Rp 102.850.

“Ada kenaikan 20 persen untuk penumpang, dan 35 persen untuk kendaraan roda dua. Khusus Pelabuhan Gresik hanya bisa muat penumpang dan kendaraan roda dua. Untuk barang curah masih tetap tidak ada kenaikan,” tambahnya.

Salah satu tokoh masyarakat Bawean, Arif meminta kepada ASDP agar menambah trip KMP Gili Iyang rute Gresik-Bawean PP. Lantaran, kapal jenis Roro imi sangat membantu masyarakat Bawean.

“Tanpa KMP Gili Iyang, ketersediaan bahan pokok di Bawean akan langka,” jelasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *