DPRD Gresik Ajak Pemkab Komitmen Kelola Pariwisata dan Kebudayaan di Kawasan Bandar Grisse

GRESIK | lampumerah.id – DPRD Kabupaten Gresik bersama eksekutif, menunjukkan komitmen yang kuat, dalam mengelola Kawasan Bandar Grisse guna memaksimalkan potensi pariwisata dan kebudayaannya.

Hal itu terungkap dalam Forum Grup Diskusi (FGD), yang diikuti Bupati Gresik.Fandi Ahmad Yani, Ketua DPRD M Abdul Qodir, Ketua Komisi II DPRD Gresik, Asroin Eidayama, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparekafbudpora) drg Saifuddin Ghozali serta Ketua Komunitas Wartawan Gresik (KWG) Miftahul Arif di Kawasan Bandar Grisse.

Ketua DPRD Gresik, M. Abdul Qodir, menegaskan visi pembangunan pariwisata dan kebudayaan berkelanjutan telah menjadi bagian integral dari dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Menurutnya, program-program konkret yang telah disusun legislatif dan eksekutif bertujuan untuk memastikan tersedianya sarana dan prasarana wisata yang memadai.

“Hal ini diharapkan dapat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi yang merata di kawasan tersebut,” ujar Ketua DPC PKB ini.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Gresik Asroin Eidayama, mengusulkan
untuk mengelola Bandar Grisse menjadi lebih baik dan tertata, dibutuhkan Unit Pelaksana Teknis (UPT).

Lembaga inilah, ujar politikus Partai Golkar, yang yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengelolaan Kawasan Bandar Grisse.

Agar UPT tersebut bisa bekerja sesuai harapan, tambahnya, bupati harus menerbitkan Surat Keputusan (SK) yang berisi tugas lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mendukung pengelolaan yang menjadi tugas UPT tersebut.

“Dengan komitmen yang tinggi semua pihak, dan sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan OPD terkait, diharapkan dapat mewujudkan potensi besar dari kawasan tersebut,” kata politikus asal Kecamatan Dukun ini.

Menanggapi itu, Bupati Fandi Ahmad Yani menyatakan Bandar Grisse memiliki potensi besar untuk mengubah wilayah kumuh menjadi kawasan yang berkembang pesat.

Bandar Grisse ini, kata dia, sebagai salah satu proyek strategis nasional yang juga revitalisasi tujuh ruas yang diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi banyak kota lain di Indonesia.

“Kami siap memberikan anggaran tambahan, tentu dengan dukungan legislatif, guna memperkuat peran aktif pemkab dalam memajukan Bandar Grisse,” katanya.

Bahkan Pemkab sudah menyiapkan bus selter, yang siap mengangkut wisatawan mengelilingi Kawasan Bandar Grisse.

“Bisanya sekarang sudah dirancang di karoseri, saya inginkan agar bus dikonsep untuk wisata jarak dekat. Mungkin yang atas tanpa atap, atau bagaimana itu nanti pihak karoseri yang lebih paham,” ungkap dia.

Terpisah, Ketua KWG Miftahul Arif menambahkan, media yang tergabung di KWG siap berkolaborasi dengan DPRD atau Pemkab, dalam pengembangan Bandar Grisse apalagi setelah mendapat kucuran APBN tahun kemarin.

Keseriusan itu, diungkapkan Miftah, semakin mendalam ketika KWG bersama jajaran pimpinan dan komisi DPRD Gresik, melaksanakan studi banding khusus untuk belajar pengelolaan wisata heritage di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

“Kantor kami berada di kawasan Bandar Grisse, otomatis kami juga siap berkontribusi dalam meramaikan kawasan ini,” katanya. (adv/san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *