Jakarta | Lampumerah.id – Gatot Nurmantyo merasa ‘ngamuk’ saat dirinya mengetahui banyak prajurit yang kena tembak pada 7 tahun silam.
Sebagai informasi, baru-baru ini, empat prajurit TNI Angkatan Darat ditembak mati oleh 50 kelompok separatis KKB yang menyerang prajurit TNI saat mereka di Posramil Kisor, Papua Barat, Kamis dini hari, 2 September 2021.
Jadi 7 tahun silam, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo sangat marah ketika 4 prajurit TNI ditembak mati oleh pasukan Brimob di Batam.
Gatot langsung terbang keluar Australia begitu mengetahui tentaranya ditembak aparat.
Sudah hampir 7 silam, 4 prajurit TNI dari Yonif 134. Tuah Sakti ditembak mati oleh unsur Brimob Kepulauan Riau pada malam Minggu 21 September 2014.
Gatot Nurmantyo sangat ‘ngamuk’ saat menerima telepon bahwa prajuritnya ditembak oleh Brimob.
Ia yang sedang bertugas di luar negeri, langsung memutuskan saat itu juga untuk pulang kampung. Gatot ingin mengetahui dan memeriksa prajuritnya yang tertembak.
“Pada saat sata dapat berita penembakan, Presiden sedang di luar negeri, Panglima TNI di Thailand, maka saya ambil keputusan cepat kembali. Sampaikan mohon maaf kepada kepala tentara Australia soal ini harusnya saya presentasi. Saya hampir tak dapat pesawat. Saya kemudian melanjutkan perjalanan ke Batam menggunakan ferry terakhir. Sampai di Batam saya langsung melihat prajurit yang terkena tembakan di Rumah Sakit,” tutur Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo tiba di Batam pada Senin malam 22 September 2014, Gatot Nurmantyo menanyakan tentang insiden penembakan di Danyon 134 dan Dandim setempat.
Mengetahui kejadian itu, Gatot Nurmantyo kemudian menjenguk 4 prajuritnya pada Selasa pagi di RS Embung Fatimah.
Kemudian, Selasa pagi 23 September 2014, Gatot Nurmantyo menemui prajurit Batalyon 134 untuk memotivasi prajurit.
Pada saat itu, Gatot Nurmantyo mengaku kepada wartawan awalnya ‘ngamuk’.