Denpasar | Lampumerah.id – Belum hilang ingatan publik dengan aksi teror bom molotov di kantor pengacara di kawasan Ubung, Denpasar Utara.
Kali ini aksi teror kembali gegerkan warga Metro Denpasar.
Bedanya, aksi teror kali ini dilakukan oleh pria tak dikenal yang diduga memiliki kelainan atau fantasi seksual menyimpang (eksibisionisme).
Seperti diungkap Praktisi Hukum serta Pemerhati Perempuan dan Anak, Siti Sapura, Sabtu (18/8).
Menurutnya, aksi teror pria tak dikenal itu terjadi di seputaran Jalan Madala Sari, Renon, Denpasar.
Bahkan imbuh Ipung_sapaan Siti Sapura, aksi terror dengan memperlihatkan atau mempertontonkan dan memainkan alat vital kepada setiap perempuan itu sudah terjadi beberapa kali selama seminggu terakhir ini.
“Beberapa hari ini ada seorang laki-laki berpakaian Adat Bali pakai udeng motif batik, jaket abu-abu, kamennya juga motif batik dan pelaku ini mengendarai motor.
Dan kalau dia (eplaku) ketemu perempuan, dia langsung mengeluarkan alat vitalnya dari balik kainnya dan dimainkan di depan perempuan,” kata Ipung
Disinggung soal korban, Ipung mengatakan jika dari informasi yang diterimanya, korban aksi dugaan pelecehan dan teror ini menimpa korban berinisial KMRA dan KDYL.
“Kebetulan korban masih tetangga. Korban KMAR ini kejadiannya baru Jumat (17/9) kemarin. Sedangkan KDYL ini kejadiannya minggu lalu,”ungkap Ipung.
Sayangnya, meski aksi meresahkan ini sering menimpa kaum hawa, namun di lokasi kejadian, Ipung mengaku minim CCTV.
“Sayangnya tidak ada kamera CCTV. Padahal dari informasi korban, pelaku ini sering melakukan aksinya di pinggir jalan atau depan rumah warga,”imbuh Ipung.
Untuk itu, atas kejadian ini, dia berharap pihak berwajib segera menelusuri adanya aksi yang meresahkan warga kota Denpasar tersebut.
Sementara itu, atas munculnya aksi teror dan dugaan pelecehan ini, Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi angkat bicara.