Heboh! Gadis Mentawai Tewas dengan Tubuh Terbelah di Rumah Kosong

Mentawai | Lampumerah.id – Warga Dusun Seay Baru, Desa Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat digegerkan oleh penemuan sesosok mayat dengan kondisi sudah membusuk dan tidak utuh, dimana kepala dan tubuh serta tulang rahang sudah terpisah. Hasil penyelidikan polisi mayat tersebut berusia sekira 17 tahun dengan inisial NT.

Kepala Dusun Seay Baru Deni Setiawan mengatakan, awalnya tubuh korban ditemukan dua orang anak laki-laki bernama Rahmat (12) dan Ikbal (11) dimana saat itu kedua bocah tersebut pergi mencari kayu api di sekitar rumah kosong.

Salah satu temannya sempat melihat dalam kamar, saat itu langsung terkejut ada sesosok jasad yang sudah membusuk. Melihat hal tersebut dia langsung mengajak temannya untuk menjauh rumah kosong tersebut memberitahu kepada warga lain.

“Warga bersama dengan dua anak tersebut datang ke tempat saya memberitahukan kejadian itu, kemudian kami bersama warga langsung ke lokasi dan menemukan mayat sudah membusuk dimana kepala sudah terpisah sejauh tiga meter dengan kondisi tinggal tengkorak dan tulang rahang juga sudah copot dari tengkorak,” ujarnya, Selasa (19/10/2021)

Kapolsek Sikakap AKP Tirto Edhi menjelaskan dari identifikasi yang dilakukan dekat mayat itu ada seutas tali nilon yang terikat di kayu bagian atap, mayat tersebut memakai baju tidur lengan panjang.

“Dugaan sementara kita, kasus ini adalah bunuh diri, mayat merupakan perempuan, sesuai oleh TKP dan keterangan dari saksi-saksi dan teman dekat mayat,” kata Tirto.

Menurutnya, dilihat bentuk dan keadaan tubuh, meninggalnya sudah lebih dari dua minggu. “Tubuh, tulang rahang dan kepala mayat sudah kita satukan, untuk memastikan nama dan identitas mayat sekarang ini kita lagi menunggunya,” ungkapnya.

“Sesuai hasil keterangan saksi dan temannya mayat perempuan merupakan warga Dusun Mapoupou, Desa Makalo, Kecamatan Pagai Selatan, terakhir bertemu sama teman-temannya NT meninggalkan pesan mungkin besok kita tidak ketemu lagi, tapi kita tetap berteman,”tambahnya.

Sementara Bima Hendrawan (18), mantan pacar NT menyebutkan, dari bentuk sandal baju yang dipakai merupakan NT mantan pacarnya. Bima mengakui dia terakhir bertemu korban pada 26 September sekitar pukul 23.00 WIB. “

Saya sempat mengajak NT jalan-jalan menggunakan sepeda motor sekitar Dusun Seay Baru, sekitar pukul 24.00 WIB saya berencana mengantarkan NT ke tempat kosnya di Dusun Berkat Baru, Mentawai tapi NT tidak mau,” katanya.

Bima mengakui dia pacaran dengan NT sejak akhir Mei lalu, karena tidak diizinkan dengan orang tua Bima akhirnya mereka putus. “Kami tidak disetujui oleh orang tua saya sehingga saya minta putus namun NT tidak mau dan bahkan saat terakhir bertemu NT berpesan sama saya akan ke Padang dan kembali ke kampungnya pada 26 September untuk menikah,” katanya.

Sejak 26 September sampai ditemukan mayat NT, Bima dan korban ini tidak lagi bertemu. Setelah ditemukan mayat NT kemudian disemayamkan ke gedung serba guna Seay Baru, baru pada pukul 14.30 jasad NT diambil orang tuanya dibantu pemerintah Desa Makalo untuk dikuburkan di kampung halamannya di Dusun Mapoupou.

“Itu benar warga saya dan sekarang sudah kita bawa ke tempat asalnya dengan menggunakan long boat milik pemerintah desa, sebab tidak ada jalur darat, kita lewat jalur laut, rencananya sesampai di kampung halamannya, jasad NT langsung dikuburkan.” ujar Kepala Desa Makalo Delti Hardi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *