GRESIK | lampumerah.id – Inilah alasan dipilihnya Petrokimia Gresik menjadi tempat pembangunan pabrik green hydrogen dan green ammonia (Industri Hijau Berbasis Tenaga Surya).
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, Pupuk Indonesia mempercayakan pihaknya bangun mega proyek bukan tanpa sebab.
Alasan utamanya, kata Dwi Satriyo, karena Petrokimia Gresik memiliki potensi sumber energi bersih dari PLTS dan PLTB dengan kapasitas maksimum 200 MW.
“Sumber energi inilah yang menghasilkan green hydrogen, yang kemudian dikonversi menjadi green ammonia,” ujar Dwi Satriyo.
Melalui kerjasama ini, tamah Dirut Dwi Satriyo, Pupuk Indonesia bersama PLN dan ACWA Power Company akan mengevaluasi konversi green hydrogen menjadi green ammonia dengan menggunakan fasilitas Pabrik Ammonia yang sudah ada,.
Green hydrogen adalah hidrogen yang diperoleh dari sumber bersih tanpa emisi karbon. ACWA Power Company sedang mengembangkan proyek green hydrogen NEOM di Arab Saudi, dengan kebutuhan green energy sebesar 40 GW dan merupakan salah satu proyek green hydrogen terbesar di dunia.
Selain itu, ACWA juga telah mengembangkan Noor Energy Project di UEA-Abu Dhabi yang merupakan converter solar power terbesar di dunia, serta Shuaa Solar Power Energy Project. (san)