5 Mahasiswa Unibraw Implementasikan Renewable Water Untuk Warga Desa Kepetingan, Sidoarjo

Jakarta | lampumerah.id – Arrival Gusti Adhikara, Mahasiswa Teknik Bioproses semester tiga Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang (TEP 2020) ini patut merasa bangga. Betapa tidak, proposal perencanaan pengabdian masyarakat (PPM) tingkat nasional terkait simple water treatment yang diajukan pada 28 Februari 2021 telah sukses diimplementasikan.

Bersama empat rekan mahasiswa Universitas Brawijaya, Rachmad Pratama Fauzi (TL 2020), Husna Atikah (TIP 2018), Dina Fajriati (TI 2020), dan Faris Taqqiyuddin (TI 2020), Arrival Gusti Adhikara menggagas Gerakan Optimis Renewable Water (Go Reter) guna menangani permasalahan kelangkaan mendapatkan air bersih yang layak konsumsi bagi masyarakat Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
“Permasalahan langkanya ketersediaan air bersih yang dialami masyarakat Dusun Kepetingan, mengusik perhatian kami. Di samping permasalahan ini, kami melihat adanya potensi yang desa ini miliki yakni aliran Sungai Kedungpelur yang sesungguhnya bisa dimanfaatkan,’’ ujar Arrival kepada lampumerah.id, melalui seluler, Senin (18/6/21)

Arrival mengungkapkan, 388 jumlah penduduk masyarakat Dusun Kepetingan hingga kini masih mengandalkan air hujan sebagai sumber air konsumsi sehari-hari, dan air sumur yang notabenenya tidak memenuhi standar kelayakan air untuk digunakan. Saat ini dusun ini memiliki 3 buah sumur air tanah, namun disayangkan air yang dihasilkan dari ketiga sumur tersebut berwarna keruh dan tergolong payau. Di kala musim kemarau tiba, masyarakat terpaksa membeli air bersih hingga ke dusun lain yang berjarak 18 km.

Akibat kondisi kelangkaan air, menurut Ketua RT setempat, Nurul Munfatik, masyarakat Dusun Kepetingan telah beberapa kali dilanda penyakit diare dan gatal-gatal. Hal tersebut mengindikasikan bahwa air yang selama ini digunakan masih belum memenuhi standar kelayakan air bersih yang aman dikonsumsi.
Kelangkaan ketersediaan air bersih yang dialami masyarakat Dusun Kepetingan, mengusik perhatian Arrival dan kawan kawan. Sementara desa ini terdapat potensi air baku berupa aliran sungai Kedungpelur yang dapat dimanfaatkan. “Tapi kualitas air sungai yang masih di bawah batas baku mutu air bersih dan mengharuskan adanya proses peningkatan kualitas air. Salah satu upaya pengelolaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas air tersebut yaitu dengan menerapkan sistem simple water treatment,’’ terang Arrival.

Penerapan sistem simple water treatment yang optimal diyakini Arrival mampu menjernihkan air, menurunkan kadar logam berat, membunuh sejumlah bakteri terkandung, dan menurunkan zat padat terlarut sehingga menghasilkan air dengan kualitas layak konsumsi yang dibutuhkan masyarakat.
Setelah diumumkan lolos pendanaan pada 6 Mei 2021, dengan bimbingan dosen UB Joko Prasetyo, STP., M.Si 5 mahasiswa Fakultas Pertanian UB Malang ini memulai merealisasi semua tahapan pelaksanaan program pengabdian masyarakat sekaligus pemberdayaan warga Karang Taruna di Dusun Kepetingan, guna memanfaatkan air Sungai Kedungpelur sejak pertengahan Juni hingga Agustus 2021.

Tahapan selanjutnya adalah Perizinan Lokasi Pengabdian Masyarakat, Diskusi dengan Mitra Pelaksana Program (Karang Taruna Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Sidoarjo), Brainstorming dengan tim, Diskusi dengan Dosen Pendamping, Penyusunan Proposal Perencanaan, Penyusunan Buku Pedoman Pelaksanaan Program yang nantinya akan diberikan pada Mitra.
Pada tahap pelaksanaan ada 6 tahap sosialisasi yakni Sosialisasi Pengenalan Program Go-Reter, Sosialisasi Perancangan Alat, Sosialisasi Pengoperasian Alat, Sosialisasi Perawatan Alat, Sosialisasi Pengujian Air Sederhana, dan Pengenalan Budaya Bijak Air Bersih.

Namun akibat perpanjangan PPKM darurat terkait pandemi virus covid 19, membuat pelaksanaan dan sosialisasi dilanjutkan secara daring melalui platform zoom meeting. Pembuatan alat ini juga tidak serta merta langsung jadi sesuai yang diharapkan, melainkan butuh serangkaian tahapan evaluasi alat, yang pada akhirnya kini mampu menghasilkan air bersih layak konsumsi
Koordinator tim lapangan Go Reter, Rachmad Pratama Fauzi, mengungkapkan bahwa “Go Reter ini merupakan program pelatihan terpadu dalam mengatasi krisis air bersih di Dusun Kepetingan, Kabupaten Sidoarjo. Go Reter merupakan program yang solutif dengan memberdayakan unsur masyarakat dalam menangani permasalahan krisis air bersih di Dusun Kepetingan, Kabupaten Sidoarjo,” ungkapnya.
Kepala Desa Sawohan, Nurul Munfatik merasa senang dengan hadirnya lima mahasiswa yang berkenan melirik permasalahan air di dusun Kepetingan sebagai bahan penelitian dan pengabdian masyarakat . “Dengan menjalankan program pengadaan air bersih ini saya merasa senang dan pasti akan mendukung secara penuh program ini,’’ kata Nurul Munfatik, singkat.

Hingga kini, program Go Reter masih berlanjut dan akan terus dikembangkan dengan bantuan pemerintah daerah dan pihak terkait guna mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat Dusun Kepetingan. Diharapkan adanya program ini mampu mengurangi dampak akibat krisis air bersih yang dialami warga Dusun Kepetingan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru