Jakarta | lampumerah.id – Kasus harian corona di Jakarta masih mengalami penambahan. Pada Selasa (14/9), kasus baru virus corona di Jakarta mencapai 190 kasus.
Namun, ada sejumlah kabar baik penangan virus corona di Indonesia. Apa saja beritanya, berikut rangkumannya:
Corona Jakarta Sepekan: Terendah 217 Kasus, Positivity Rate 1,8%
Jakarta terus menunjukkan tren positif dalam penanganan corona. Hal ini ditunjukkan dengan kasus positif yang konsisten di bawah 500 kasus per harinya hingga positivity rate yang sudah turun jauh di bawah standar aman WHO.
Dikutip dari situs corona.jakarta.go.id, angka kasus positif COVID-19 di Jakarta per tanggal 6-12 September kasus tertinggi terjadi pada Rabu (8/9) sebanyak 428 kasus per hari. Sedangkan dalam sepekan terakhir kasus terendah terjadi pada Senin (6/9) sebanyak 217 kasus per harinya.
Selain itu, angka kesembuhan juga terus bertambah setiap harinya, pada Senin (6/9) angka kesembuhan tertinggi dalam sepekan terakhir sebanyak 724 orang. Data angka kesembuhan terakhir pada Minggu (12/9) juga mengalami penambahan sebanyak 331 orang. Angka kesembuhan tersebut juga terendah dalam sepekan terakhir.
Angka positivity rate di Jakarta juga menunjukkan adanya penurunan setiap harinya dalam sepekan terakhir, pada Senin (6/9) angka positivity mencapai 3,2% dari 10.083 warga Jakarta yang melakukan tes PCR.
Kemudian angka positivity rate terus menurun sampai terakhir pada Minggu (12/9) angka positivity rate di Jakarta turun mencapai 1,8% dari 19.577 orang yang di tes PCR.
Berikut data kasus positif harian di Jakarta per tanggal 6-12 September 2021:
6 September: 217 kasus
7 September: 262 kasus
8 September: 428 kasus
9 September: 308 kasus
10 September: 261 kasus
11 September: 268 kasus
12 September: 306 kasus
Berikut data angka kesembuhan harian di Jakarta per tanggal 6-12 September 2021:
6 September: 724 orang
7 September: 541 orang
8 September: 670 orang
9 September: 487 orang
10 September: 457 orang
11 September: 389 orang
12 September: 331 orang
Berikut data positivity rate pekanan per tanggal 6-12 September 2021:
6 September: 3,2%
7 September: 2,7%
8 September: 2,4%
9 September: 2,2%
10 September: 2,0%
11 September: 1,9%
12 September: 1,8%
Gambaran Tren Positivity Rate Corona di Asia Tenggara, Indonesia Terendah ke-4
Kasus virus corona di Indonesia menurun dalam beberapa pekan terakhir. Penurunan terjadi seiring dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dimulai Juli 2021.
Selain pertumbuhan kasus, indikator positivity rate juga membaik saat PPKM berlangsung. Indikator ini menghitung persentase kasus positif dibandingkan dengan jumlah tes individu yang dihelat.
Misalnya, dari 100 orang yang dites dalam sehari ada 10 orang yang positif corona. Maka dari itu angka positivity rate-nya adalah 10 persen. WHO menetapkan standar corona terkendali jika positivity rate kurang dari 5 persen.
Dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN, Indonesia berada di peringkat ke 6 dengan positivity rate tertinggi atau peringkat 4 negara dengan positivity rate terendah. Ingat, semakin rendah positivity rate, semakin baik.
Data tersebut merujuk pada data Our World in Data yang diakses pada 14 September 2021. Negara ASEAN yang tak ada di dalam data tersebut adalah Brunei Darussalam.
Indonesia mencatatkan positivity rate sebesar 4,2 persen lebih besar dari Kamboja, Vietnam, dan Singapura. Angka tersebut merupakan hasil rata-rata positivity rate harian selama 7 hari terakhir.
Perlu dicatat bahwa tanggal data positivity rate termutakhir yang tercatat pada grafik di atas berbeda-beda. Misalnya, Indonesia tercatat data terakhir pada 11 September, sementara Malaysia pada 25 Agustus.
Menurut Our World in Data, perbedaan tanggal data terjadi lantaran ada negara yang tidak memberikan angka pada tanggal tertentu atau data tidak dimutakhirkan secara teratur.
Tren Positivity Rate RI Menurun Sejak PPKM
Jika data harian positivity rate negara-negara anggota ASEAN yang dirata-ratakan sepekan terakhir dibuat grafik, maka hasilnya seperti diagram garis di bawah ini.
Terlihat pada garis hijau di tanggal 1 Januari 2021 yang jadi titik awal diagram, Indonesia mencatat positivity rate paling tinggi di antara negara-negara anggota ASEAN lainnya. Angkanya sebesar 18,7 persen.
Dalam perjalanannya, grafik positivity rate sempat naik mencapai puncak pada Februari 2021. Lalu positivity rate berangsur turun, dan naik lagi memuncak saat sebelum pelaksanaan PPKM Darurat pada awal hingga pertengahan Juli.
Setelahnya, PPKM Level berlaku pada 21 Juli 2021. Angka positivity rate berangsur turun hingga mencapai titik terendah selama 2021 pada 11 September (data termutakhir) sebesar 4,2 persen.
Adapun negara-negara lain yang tadinya positivity rate-nya sempat berada di bawah Indonesia justru kini mengalami tren kenaikan. Contohnya Thailand, Filipina, Myanmar, dan Malaysia yang pada data terbaru masing-masing mencatatkan positivity rate lebih dari 10 persen.
Hanya 3 Daerah di Jawa-Bali Terapkan PPKM Level 4, Ini Daftarnya
Koordinator PPKM Level Jawa-Bali Luhut Pandjaitan mengabarkan situasi terkini penanganan pandemi corona. Katanya, dari sisi epidemiologis makin baik.
“Hal ini terlihat dari penurunan tren kasus konfirmasi hingga 93,3 %. secara spesifik di Jawa Bali turun hingga 96 persen sejak titik puncaknya 15 Juli lalu,” kata Luhut dalam keterangannya, dikutip Selasa (14/9).
Kasus aktif nasional juga sudah turun di bawah 100 ribu per kemarin. Luhut menyebut ini progres sangat menggembirakan.
“Tapi kehati-hatian kita juga harus dijaga. Pada penerapan PPKM hingga minggu lalu, pemerintah berhasil menurunkan Bali menjadi level 3. Sehingga dari 11 kota/kab level 4, pada hari ini jumlahnya berkurang hanya 3 kab/kota,” tutur Luhut.
Berikut daerah PPKM Level 4 di Jawa Bali:
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Purwakarta
Kabupaten Brebes