Lamer | BANDUNG— Kepala Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi Jawa Barat M. Ade Afriandi mengatakan, sejak maraknya virus Corona atau Covid-19 semua material/ barang impor harus disterilkan dulu sebelum diproduksi di Indonesia. Langkah preventif ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya virus corona melekat dibarang impor.
“Karena semua material/barang impor dari negara yang terpapar virus Corona sebelum masuk ke Indonesia untuk diproduksi menjadi barang jadi harus disterilkan dulu. Maka secara tidak langsung dapat menghambat produktivitas tenaga kerja dalam memproduksi barang . Jadi permasalahan di Jabar saat ini bukan soal pembayaran UMK, tetapi materialnya yang terlambat datang.
Demikian dikatakan M. Ade Afriandi kepada wartawan di Bandung, Senin, (2/-3-2020), malam.
Dikatakan, maraknya sebaran virus Corona di beberapa negara pengekspor material tentunya berdampak sangat besar terhadap produktifitas ketenaga kerjaan. Karena cukup banyak perusahaan yang menggunakan materil impor terganggu produksinya, gara-gara terhambat masuknya material.
“ Semua material impor masuk ke Indonesia harus terlebih dulu disterilkan atau di karantina selama lebih kurang 3 minggu. Setelah dinyakini tidak ada virus Corona, barulah material tersebut dibawah kepabrik untuk diproduksi menjadi barang jadi”, ujar Ade.
Dengan terhambat masuk materil, kata Ade, otomatis kinerja produksi menjadi terhambat pula tetapi produksi tidak boleh tertunda. Namun, keselamatan pekerja harus diutamakan, sehingga sudah cukup banyak perusahaan industri merugi, gara-gara virus corona.
Lebih lanjut Ade mengatakan, beberapa perusahaan industri di Jabar seperti di Karawang, Bekasi, Bogor termasuk Bandung raya menggunakan bahan pokok industri di impor dari luar negeri. Namun, material tersebut sebelum digunakan harus terlebih dahulu disterilkan/ di karantina terutama dari negara pengimpor yang terpapar virus Corona.
Saat ditanya, apakah sejauh ini tenaga kerja di Jabar sudah ada yang terdampak virus Corona ?… Ade mengatakan, sejauh ini kita belum mendapatkan informasi dan data, adanya pekerja yang terkena virus corona. Baik pekerja asing maupun pekerja domestik termasuk pekerja Migran Jabar.
“ Kita tentunya berharap, langkah-langkah antisipatif yang ditempuh pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona di Indonesia, dapat efektif, tandasnya. (H.AHW).