Kevin Desak Pemerintah Serius Tangani Sampah Bekasi

Bekasi l lampumerah.id – Permasalahan sampah selalu menjadi problem klasik hingga saat ini. Selain beban volume produksi setiap hari terus meningkat, akibat sistem pengelolaan kurang tepat menjadikan sampah ‘bom waktu’ yang setiap saat bisa meledak.

Diungkap Kader Muda PSI, Kevin Ibrahim Suryo, volume timbunan sampah di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 35,93 juta km ton.

Sementara untuk Kota Bekasi termasuk dalam 10 besar kota dan kabupaten dengan timbulan sampah terbanyak dan di Jawa Barat, Bekasi menjadi juara penghasil sampah terbanyak.

“Kondisi ini harus disikapi serius oleh seluruh pihak berkompeten. Jika tidak, setiap waktu bisa meledak jadi problem besar tak terkendalikan,” jelas Kevin, Selasa, (1/11/23)

Sebagai Caleg PSI DPRD Provinsi Jawa Barat untuk dapil Kota Bekasi dan Depok, Kevin telah 7 bulan blusukan  mencermati dan konsen mencari solusi mengatasi permasalahan sampah Kota Bekasi.

Data dari sistem.unformasi pengolahan sampah DLH Kota Bekasi, bahwa setiap jiwa manusia diperkirakan memproduksi 0,7 kg sampah setiap hari.

Timbunan sampah menjadi besar mengingat jumlah warga Kabupaten Bekasi saat ini sebanyak 3 juta jiwa, dan Kota Bekasi sebanyak 2,4 juta jiwa.

“Jumlah ini berpotensi terus bergerak seiring dengan pertumbuhan penduduk setiap tahun nya. Belum lagi limpahan sampah dari DKI Jakarta sebanyak 7500 ton perhari. Bayangkan itu beban yang mesti dihadapi kota Bekasi,” jelas Kevin.

Menurut pegiat lingkungan dan sosialisasi pentingnya tanaman vetiver ini, pemerintah dan masyarakat harus benar-benar serius bekerja sama untuk mengurai permasalahan sampah ini.

Setidaknya ada tiga poin yang harus dilakukan untuk membenahi.

Pertama pembenahan sistem pemilahan yang salah. Sejak dipilah awal oleh madyarakat sesuai kategori: organik, non organik tetapi pada saat pengangkutan ditumpuk jadi satu lagi. ini tidak boleh terjadi.

Kedua penggunaan sistem teknologi yang tepat guna, sehingga masalah sampah bisa diubah menjadi bernilai ekonomis. Sampah juga bisa jadi kompos dan  Mmnghasilkan energi bio gas yang bermanfaat.

Ketiga, peningkatan anggaran pengolahan sampah. Selama ini anggaran pengolahan hanya 0,5 persen.

“Ngurusin masalah serius dan penting mana bisa buget kurang dari 1 persen dari APBN. Kedepan harus dialokasikan berdasarkan kebutuhan dan solusi. Jadi anggaran harus ditingkatkan,” tegas Kevin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru