Kumuh, Kondisi di Sekitar Stasiun Gondangdia

Lamer | Jakarta – Situasi sekitar Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, benar-benar kumuh. PKL, pengamen, pengemis, dan ojel online ‘merampas’ akses pejalan kaki.

Situasi di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019) sejak pagi tampak sejumlah kendaraan roda dua nangkring di trotoar yang tepat berada di pintu keluar stasiun.

Mereka yang parkir di atas trotoar kebanyakan adalah pengemudi ojek online dan ojek pangkalan yang tengah menunggu penumpang.

Kondisi itu membuat mobilitas penumpang kereta yang ingin keluar dari stasiun menjadi terganggu.

Para penumpang kereta yang baru turun di Stasiun Gondangdia nampak kesulitan berjalan di trotoar karena banyaknya motor yang parkir.

Terlihat dua petugas stasiun berusaha mengurai kesemrawutan akibat pengemudi ojek yang mengangkut dan menurunkan penumpang mereka.

Belum lagi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang memang (berdasarkan peraturan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan) dibolehkan jualan di trotoar.

Sementara itu, di Jalan Srikaya 1 dekat Stasiun Gondangdia, tampak barisan bajaj yang tengah parkir di badan jalan.

Kondisi itu juga membuat jalan makin sempit dan menyulitkan para pengendara yang ingin melintas.

Hanya sedikit pedagang yang berjualan di jalan ini. Kondisi lalu lintas di Stasiun Gondangdia pun terpantau padat.

Kondisi ini seperti suasana Jakarta tempo doeloe. Ketika siapa saja boleh berjualan apa saja di trotoar, bahkan di badan jalan.

Padahal, inilah ibukota Indonesia, di zaman yang sudah lama Indonesia merdeka (74 tahun lebih).

Mestinya ini bisa dibenahi. Demi kenyamanan dan keamanan pejalan kaki di trotoar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *