Jakarta | lampumerah.id. Birokrasi di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI) menuai kritikan. Kali ini datang dari mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang yang tergabung dalam kepanitiaan Unit Aktivitas Bulu Tangkis Universitas Brawijaya (UABT).
Melalui gelaran UABT Great Event 2021 yang sedianya digelar pada 23 Oktober, panitia berharap dapat mengundang Menteri Pemuda dan Olah Raga H. Zainudin Amali, SE. M.Si untuk berkenan menjadi Keynote Spiker atau pembuka acara saat gelar nanti yang akan dilakukan secara platform Zoom Metting.
Namun, surat undangan yang dikirim jauh jauh hari melalui utusan langsung dari Unibraw, Malang ke kantor Kemenpora pada 6 September 2021 dan diterima bagian TU persuratan, Manzhur, dengan nomor surat 3176 itu belum juga mendapat atensi dan kepastian dari Pak Menteri.
Guna untuk memastikan, Arrival Gusti Adikara selaku Ketua Panitia UABT berusaha melakukan komunikasi intens jarak jauh dengan kontak PIC yang didapat dari Manzhur. Namun, Arrival, mahasiswa teknik bioproses semester tiga Fakultas Teknologi Pertanian ini merasa seperti dipimpong. “Saya nggak menyangka birokrasi di jajaran internal kementerin kok begitu. Saat konfirmasi Pak Mansyur saya diminta menghubungi Si A, lalu si A bilang ke Si B. Jadi seperti dipimpong,’’ urai Arrival, melalui seluler, Jumat, (1/10/21).
Hingga akhirnya, Arrival mendapat kontak Pak Fikri selaku Staff khusus Pak Menpora Zainudin Amali pada 16 September 2021. Kepada Fikri Arrival yang belum lama lolos penelitian sample water treatmen untuk desa Kepetingan, Sidoarjo ini menyampaikan perihal pentingnya acara guna meningkatkan antusiasme dan kecintaan generasi muda terhadap olahraga bulu tangkis. Jika tidak bisa hadir life zoom metting, Pak Menteri bisa membuka acara melalui tapping.
“Ya kami tahu kesibukan Pak Menteri. Apalagi jelang PON Papua. Jika beliau berkenan bisa kirim sambutan tappingnya pada kami. Itu saja cukup buat kami semangat,’’ jelas Arrival, pemilik sejumlah prestasi akademik.
Birokrasi di lingkungan Kemepora RI juga dikeluhkan mahasiswi lainya. Menurut mereka birokrasi di lingkungan Kemenpora belum mencerminkan semangat Presiden Jokowi yang selalu antusiasme. “Presiden kita kan selalu antuasias, mobile dan fast,’’ tukas Desi.
Saat dikonfirmasi redaksi lampumerah.id, Staff Khusus Kemenpora Fikri mengaku baru menerima pesan surat pdf-nya tanggal 16 September. Fikri berjanji akan menyampaikan kepada Pak Menteri. “Ya saya baru baca pesan nya. Nanti saya teruskan ke beliau,’’kilahnya. Sampai berita ini diturunkan, Panitia UABT Universitas Brawiajaya malang mengaku belum dapat konfirmasi kepastian.tjs
Panitia UABT Unibraw Keluhkan Birokrasi Kantor Kemenpora RI
