Jakarta |lampumerah.id
Rencana pemerintah untuk memindahkan ibu kota Jakarta ke Kalimantan mendapat banyak sorotan dari berbagai elemen masyarakat terutama para penggiat seni. KH RadenSRaden Agus AlsAl Imron tokoh Sejarahwan menanggapi IKN(Ibu Kota Nusantara) yang sebentar lagi akan menggantikan DKI Jakarta sebagai Ibukota.
“Menurut saya selaku sejarahwan yang cinta dan melestarikan sejarah dan budaya Indonesia sebenarnya perpindahan ibu kota belum saatnya,apa lagi pasca pandemi covid 19 selama 2 tahun kemarin banyak warga Jakarta dan sekitar nya yang telah kehilangan pekerjaan bahkan jatuh dalam kemiskinan,harus nya perhatikan dan benahi warga Jakarta saja,perpindahan ibu kota bukan hal yang gampang bahkan banyak memerlukan biaya yang tinggi,hemat saya lebih baik perbaiki tata kelola perekonomian warga nya terutama kami para penggiat seni yang menggantung kan hidup di dunia seni dan sejarah.”terangnya.
Di tempat yang sama di kediaman KH Suryahyang Agus,Tomang Raya,Jakarya Barat ( 6/7/2022) ,Surjaya yang seorang penggiat seni dari seni keroncong jaipong juga mengemukakan pendapat nya,”menurut saya tidak ada dampak apa pun bagi kami para penggiat seni terkait perpindahan ibu kota,kami di sini hanya menjalankan tugas kami melestarikan budaya keroncong jaipong dan mengajarkan ke generasi penerus apa itu keroncong jaipong dengan mengajarkan mereka di sangar seni Jaya Buana yang bertempat di jl Beting Raya,Tugu Selatan Jakarta Utara.Di sanggar kami ada beberapa anak jalanan yang kami ajarkan di sana keroncong Jaipong ,kami ceritakan sejarah apa itu keroncong dan jaipong,dan perpaduan kesenian ini saya jadikan kolaborasi yang menarik hingga sudah beberapa kali kami di undang ke beberapa negara eropa .”terang nya.
Ustad Jaman Al wani yang juga seorang sastrawan pada kesempatan yang sama ikut mengurai pendapat nya soal perpindahan ibu kota ke Kalimantan,menurut nya saat ini adalah belum saat nya di lakukan rencana perpindahan tersebut, pemerintah harus nya lebih fokus memikirkan bagaimana menumbuhkan kembali ekonomi masyarakat,merupakan hal yang mubazir dan akan menguras biaya tinggi untuk perpindahan sebuah ibu kota.”ya belum waktu nya di lakukan perpindahan sebuah ibu kota yang akan memakan banyak pengeluaran negara,lebih baik mamanfaatkan anggaran yang ada untuk kepentingan warganya.”pungkas nya.