Lamer | Jakarta – Virus corona kian hari kian jadi pembicaraan hangat dunia. Bahkan,
dikabarkan, Paus Fransiskus diberitakan terkena virus Corona. Ternyata itu hoaks.
Sebelumnya, sebuah situs di internet mengabarkan Paus Fransiskus terjangkit virus Corona karena terlihat batuk-batuk dan menyeka hidungnya.
Peristiwa batuknya Paus itu saat memimpin Misa Rabu Abu di Roma, Italia, Rabu (26/2/2020) waktu setempat.
Pada portal bernama MCM News itu, mereka melontarkan pernyataan bahwa Vatikan mengonfirmai Seri Paus terkena virus Corona sehingga didera penyakit Covid-19.
Portal tersebut juga mengatakan tak hanya Paus, namun dua pembantunya juga tertular virus tersebut.
Hal itu kian diyakini benar karena virus Corona dikabarkan telah menjangkiti hingga Italia.
Paus sendiri sebelumnya memberikan dukungan bagi penderita virus Corona dan tenaga medis yang merawat mereka.
Apalagi, Paus kemudian dilaporkan membatalkan sejumlah acara yang dihelat pada Kamis (27/2/2020) hingga Jumat (28/2/2020).
Namun, Direktur Kantor Pemberitaan Takhta Suci Vatikan, Matteo Bruni membantah kabar tersebut.
Dia menegaskan, Paus yang berasal dari Argentina itu hanya mengalami tidak enak badan, sehingga kabar virus Corona itu hanya hoaks.
“Tak ada bukti yang mengarah kepada diagnosa serius apa pun, kecuali bahwa beliau mengalami kondisi kurang sehat,” ujar Bruni dilansir Reuters.
Di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal membentuk tim khusus dan posko penanggulangan penyakit virus corona.
Keberadaan mereka diharapkan mampu membantu dan mempercepat penanganan maupun penyebaran informasi mengenai pencegahan virus corona.
“Nanti akan ada poskonya, insyaAllah hari Senin (2/3/2020) besok kami umumkan semua. Tim tanggap Covid-19 ini memang disiapkan dan ini menjadi rujukan untuk semua kegiatan yang terkait dengan Covid-19,” kata Anies usai acara HUT Pemadam Kebakaran ke-101 di Kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta pada Minggu (1/3/2020).
Anies mengatakan, tim respon cepat atau tim tanggap Covid-19 ini terdiri dari semua unsur.
Pihaknya sengaja membentuk tim khusus yang terstruktur supaya kinerja mereka lebih maksimal terhadap potensi wabah corona di Jakarta.
“Kalau kami hanya mengandalkan SKPD yang ada, rata-rata yang rutin.
“Dengan adanya tim ini, tentu mereka bisa secara khusus menangani soal Covid-19 karena kami merasa khawatir dalam beberapa hari ini saja begitu banyak negara-negara baru yang mengumumkan soal virus corona,” ujar Anies.
Kata Anies, tim ini akan diketuai oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DKI Jakarta Catur Laswanto.
Untuk mempermudah dan mempercepat koordinasi, tim ini akan membentuk posko.
“Semua ini kami lakukan dengan harapan masyarakat juga merasakan ketenangan bahwa pemerintah daerah bergerak responsif terkait corona.
“Saya juga mengajak kepada masyarakat untuk tidak usah panik, tidak usah berlebihan dalam merespon, tapi kita semua harus bersiaga,” katanya.
“Saya berharap kepada seluruh masyarakat untuk berkegiatan seperti biasa, tenang, dan jangan menyebarkan berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
“Kemudian sering mengecek sebelum menyebarkan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Anies berpesan kepada masyarakat yang mencurigai adanya kasus corona bisa menghubungi melalui saluran hotline di nomor 112.
Dia berjanji, seluruh sarana kesehatan di Pemprov DKI Jakarta akan merespon dengan cepat setiap laporan yang masuk.
“Di dalam urusan ini, kami seluruh jajaran sudah siap.
“Saya juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan intensitas cuci tangan, lebih sering bercuci tangan.
“Meskipun tidak merasa kotor, tapi sesering mungkin cuci tangan. Itu pencegahan yang paling baik,” jelasnya.
“Bila sedang batuk dan flu, gunakan masker supaya tidak menular kepada yang lain.
“Dan jaga kebugaran dengan olahraga dan senam, makan cukup, istirahat cukup,” tambahnya. (*)