Pengelola Supermarket Kehilangan 50 Persen Pengunjung akibat Penerapan PeduliLindungi

Bandung | Lampumerah.id – Pengelola supermarket di Kota Bandung kehilangan 50 persen pengunjung akibat penerapan aplikasi PeduliLindungi. Banyak warga yang belum tahu kebijakan ini terpaksa kembali dan batal berbelanja di supermarket lantaran belum divaksin.

Kebijakan ini diterpakan Pemkot Bandung di seluruh supermarket sejak lima hari lalu. Para pengunjung supermarket diwajibkan menunjukkan sertifikat vaksin yang terverifikasi dengan memindai barcode menggunakan aplikasi tersebut. Jika belum pernah divaksin, pengunjung yang datang ke supermarket dilarang masuk.

Customer Relation Grand Yogya Kepatihan Bandung Hasan Ibnu Safrudin mengatakan, pascalima hari penerapan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk supermarket, masih banyak masyarakat yang belum tahu.

“Akibatnya, banyak warga yang terpaksa batal berbelanja. Dampaknya, jumlah pengunjung supermarket turun 50 persen dibandingkan sebelum penerapan aplikasi PeduliLindungi,” kata Customer Relation Grand Yogya Kepatihan Bandung.

Hasan Ibnu Safrudin menyatakan, di Gran Yogya Kepatihan, dari kapasitas 10.000 orang, saat ini dibatasi menjadi 5.000. Selain harus sudah divaksin dibuktikan dengan sertifikat vaksin yang terverifikasi PeduliLindungi, pengunjung lanjut usia (lansis) dana anak di bawah usia 12 tahun juga dilarang masuk.

Dia menuturkan, meski dampak penerapan PeduliLindung menyebabkan pengunjung supermarket turun 50 persen, tetapi manajemen tetap menerapkan aturan itu sebagai syarat masuk untuk menekan kerumunan saat berbelanja dan mencegah penularan Covid-19.

Riski Wahyuni, pengunjung, penerapan aplikasi PeduliLindungi di supermarket dapat membantu pengelola agar pengunjung taat prokes saat berbelanja. “Selain, pengunjung akan aman dan nyaman saat berbelanja di supermarket,” kata Riski.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *