GRESIK | lampumerah.id – Setelah sempat ‘diancam’ akan dipolisikan, akhirnya perekam video provokasi “Pengundian Jalan Sehat Desa Randuagung” meminta maaf kepada Kepala Desa Randuagung Khambali, Selasa (3/9/).
Abin Erit Istrada (33), warga Jl Dr Wahidin SH, Gg 28 RT 6/RW 2 Desa Randuagung, Kebomas itu dengan kesadarannya menemui Khambali di balai desa. Abrin ditemani RT, RW serta Babinsa desa.
Dihadapan Kades Khambali dan perangkat desa, pemuda yang kesehariannya berdagang minuman ini meminta maaf kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Randuagung, Panitia Jalan Sehat HUT RI ke 79, serta kepada seluruh masyarakat, terutama kepada Kades Khambali atas ulahnya tersebut.
“Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Randuagung, terutama Pak Kades, lantaran saya selaku pembuat video ini yang akhirnya viral dan berujung gaduh,” katanya.
Permintaan maaf ini juga ditulis langsung Abrin, pada kertas bermaterai yang disaksikan perangkat RT, RW, hingga perangkat desa dan Kades Khambali
“Apabila saya mengulangi lagi, saya siap diproses sesuai hukum yang berlaku,” janjinya.
Kades Khambali bersyukur pembuat video pengundian jalan sehat yang heboh itu sudah mau datang menemuinya sekaligus meminta maaf, baik lisan maupun tertulis dan masalahnya bisa disesesaikan secara kekeluargaan.
“Alhamdulillah, pada hari ini yang bersangkutan hadir, dan penyelesaian tidak sampai keranah hukum. Yang bersangkutan hadir sekaligus memohon maaf terkait aksinya merekam dan menyebarkan video dengan narasi fitnah bagi desa, terutama Kepala Desa Randuagung,” ujar kades.
Khambali mengatakan, video tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan pribadi saja pada saat pengundian giat jalan sehat pada HUT RI ke 79 yang digelar Minggu (1/9).
“Saya selaku Kepala Desa Randuagung, karena sudah ada itikad baik, sudah datang ke balai desa, jadi tidak akan melanjutkan ke ranah hukum” bebernya.
Diakui kades, akibat vitalnya video fitnah tersebut, nama baiknya dan juga nama baik pemerintah desa hilang begitu saja.
“Terutama saya selaku kepala desa, sangat dirugikan padahal kenyataannya tidak seperti itu. Saya sampai tidak bisa tidur untuk klarifikasi, karena video sudah tersebar ke seluruh Indonesia” cerita pak Kades.
Pihaknya berharap, dengan adanya hal ini masyarakat bisa tahu mana yang benar, mana yang salah sekaligus pembelajaran semuanya, apabila ada ketidakpuasan dalam penyelenggaraan desa, pihak desa selalu terbuka menerima masukan dan memberikan klarifikasi.
Seperti diberitakan sebelumnya,
beredar video dengan narasi fitnah dan provokasi, yang tersebar di media sosial Facebook, Tiktok, WAG dan platform medsos lainnya terkait aksi kepala desa yang dinilai curang saat pengundian hadiah utama motor dalam acara jalan sehat. (san)