Program Makmur Program Nyata Memakmurkan Petani Indonesia, Sebuah Inovasi Dahsyat Petrokimia Gresik

GRESIK | lampumerah.id – Sebagai perusahaan yang memiliki tagline” Solusi Agroindustri” Petrokimia Gresik dituntut tidak hanya memproduksi pupuk saja.

Dan tantangan itu kini dijawab dengan bangga, sebagai anggota holding Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik kini berhasil.menciptakan sekaligus mengembangkan inovasi dengan melibatkan petani muda, yaitu Program Makmur.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, mengatakan, melalui Program Makmur sekarang telah berhasil memandirikan 106.102 petani di seluruh Indonesia, agar tidak lagi bergantung pada pupuk bersubsidi.

“Dalam program Makmur ini, kami bertugas memberikan pendampingan budidaya tanaman serta kawalan pertanian melalui produk-produk nonsubsidi, sehingga hasil panen melimpah dan kesejahteraan petani turut meningkat. Dengan demikian Petrokimia Gresik berhasil memakmurkan lebih dari 106 ribu petani di Indonesia,” tandas Dwi Satriyo.

Data di Petrokimia Gresik.menyebutkan, dalam tiga tahun terakhir, telah terealisasikan Program Makmur di lahan seluas 234.661 Hektare (Ha) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan rincian tahun 2021 menjangkau lahan seluas 20.440 Ha dengan keterlibatan sebanyak 21.694 petani. Tahun 2022 di lahan seluas 98.598 Ha dengan menggandeng 60.307 petani.

Hingga Oktober tahun 2023 , Petrokimia Gresik telah merealisasikan Program Makmur di lahan seluas 126.044 Hektare (Ha). Luasan ini setara dengan 41 persen dari total realisasi Program Makmur di seluruh anak perusahan Pupuk Indonesia, yaitu 306.775 Ha.

“Dalam realisasi tersebut k kami melibatkan 30.212 petani atau 33 persen dari petani yang terlibat dalam Program Makmur Pupuk Indonesia Grup,” ujar Dirut Dwi Satriyo.

Ditambahkan Dwi Satriyo, realisasi Program Makmur Petrokimia Gresik terbanyak di Jawa Timur dengan luas lahan 83.961 Ha. Kemudian Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (16.155 Ha), Jawa Barat (9.789 Ha), Bali Nusa (9.181 Ha), Kalimantan (4.220 Ha) dan Sumatera (2.738 Ha).

Untuk komoditas yang digarap program Makmur Petrokimia Gresik antara lain tebu (51.103 Ha), padi (46.517 Ha), hortikultura (12.435 Ha), jagung (8.373 Ha), kelapa sawit (4.219 Ha) dan bawang merah (3.392 Ha).

Untuk menjaga ahar program ini terus berlanjut, Petrokimia Gresik sampai membuka “Sekolah Makmur” sebagai upaya mencetak SDM unggul bidang pertanian yang disebut dengan Taruna Makmur untuk ditempatkan di berbagai daerah..

“Program ini, merupakan salah satu implementasi dari strategi customer intimacy Petrokimia Gresik dalam menghadirkan solusi atas berbagai permasalahan yang selama ini dialami petani,” ujar Dwi Satriyo.

Petrokimia Gresik tidak main-main dalam mengoperasikan ‘Sekolah Makmur’. Untuk menggembleng siswanya, yang disebut Taruna Makmur’, Petrokimia Gresik menjalin MoU dengan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, Gowa, Medan, Yogyakarta, Magelang, dan Polbangtan Bogor.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyampaikan, Taruna Makmur ini adalah mahasiswa yang akan memberikan pendampingan di lapangan dalam Program Makmur.

“Sesuai arahan Menteri BUMN, Erick Thohir untuk terus menggelorakan Program Makmur, kami memperkuat kolaborasi di antara para stakeholder, mitra, dan petani peserta Program Makmur. Taruna Makmur ini akan memberikan pendampingan budidaya dan layanan agronomis bagi petani yang bergabung pada Program Makmur,” tambah Rahmad.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Idha Widi Arsanti mengungkapkan, pihaknya terus konsisten melakukan upaya-upaya untuk mendorong pengembangan SDM pertanian, serta berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk Petrokimia Gresik, untuk menghasilkan strategi dan langkah-langkah konkret dalam penguatan SDM pertanian.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Petrokimia Gresik kepada Polbangtan, dimana anak-anak kami sudah dipercaya untuk ikut serta dalam Sekolah Makmur dan menjadi taruna, ini luar biasa,” ujarnya.

Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero), Mahmudi menyampaikan, pihaknya diminta untuk melakukan langkah-langkah dalam upaya meningkatkan produktivitas gula, rendemen dan meningkatkan luas lahan perkebunan tebu.

Untuk mewujudkannya, Mahmudi mengaku membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan hasil yang optimal, salah satunya kolaborasi Program Makmur.

“Senang sekali, dengan adanya Program Makmur yang telah dijalankan selama dua tahun ini dapat memberikan harapan untuk mewujudkan swasembada gula,” tandasnya.

Jamal (40) dari Kelompok Tani Rosan Jaya yang tergabung dalam Program Makmur di Mojokerto, mengaku mendapatkan kemudahan untuk kebutuhan pupuk serta akses modal. “Hasilnya memuaskan, dan kami sangat merasakan hasilnya,” aku Jamal.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani saat ini menjadi fokus dari Kementerian BUMN sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi.

Pihaknya mengapresiasi inisiatif Sekolah Makmur yang dilaksanakan Petrokimia Gresik, selaku anggota holding Pupuk Indonesia, sebagai komitmen peningkatan layanan dalam mendorong tingginya produktivitas dan pendapatan petani.

“Kita harus bisa menjalankan Program Makmur hingga pada regenerasi pejuang pertanian melalui penempatan Taruna Makmur. Saya titipkan tanggung jawab dan tugas dari Program Makmur di wilayah kerja seluruh Indonesia, melalui sinergi dan kolaborasi yang kompak di lapangan, dalam menjaga kedaulatan pangan Indonesia berkelanjutan,” tandas Menteri BUMN.

Program Makmur berawal dari Project Agrosolution yang diinisiasi Pupuk Indonesia, yang kemudian diadopsi Kementerian BUMN dan digulirkan menjadi program nasional sejak Agustus 2021.

Baik Makmur maupun Agrosolution, merupakan program yang menciptakan ekosistem pertanian komprehensif, mulai dari penyediaan dana atau modal usaha yang bersinergi dengan lembaga perbankan, jaminan asuransi, ketersediaan pupuk, kawalan pengendalian hama, hingga offtaker sehingga memberikan jaminan produktivitas dan kesejahteraan bagi petani. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *