Program Pendidikan Khusus SMPN 2 Gresik Siap Cetak Generasi Berakhlaq

Foto: Istimewa
Saat pelaksanaan MPLS SMPN2 Gresik

GRESIK | lampumerah.id – SMP Negeri 2 di Jl KH Kholil Gresik, mengelar program Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (PLSP) tahun ajaran 2022-2023 yang diikuti 254 siswa baru.

“Dalam kegiatan PLSP ini, kami mengenalkan lingkungan SMPN 2 kepada siswa baru. Sebab di masa transisi dari SD ke SMP, mereka dituntut untuk dapat adaptasi agar tidak kaget terhadap lingkungan sekolah yang baru serta saat proses belajar mengajar dilaksanakan,” ujar Kepala SMP Negeri 2 Gresik Muhammad Salim.

Selama kegiatan PLSP, lanjut Salim, dalam pelaksanaannya pihaknya memberikan wawasan dan pembelajaran dengan cara yang ramah, santun, serta humanis agar anak-anak merasa senang dan betah selama proses belajar mengajar.

Selain itu, sekolah juga menggandeng lembaga Anti Narkoba Ganas Annar, MUI Kabupaten Gresik, Takmir Masjid Agung, Polres Gresik untuk memberikan pemahaman terhadap siswa baru tentang bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.

“Kita mengandeng lembaga tersebut, sebab SMPN 2 Gresik memiliki jargon BERAKHLAQ yang artinya, Berprestasi, Agamis, Kreatif, Humanis, Literatif, Aspiratif dan Qur’ani,” ungkapnya.

Sesuai dengan jargon tersebut, tambah Salim, pihaknya ingin menjadikan SMPN2 menjadi sekolah berkualitas dan bermutu tidak hanya dalam pelajaran umum tetapi juga pelajaran agamanya.

Salah satu caranya adalah, dengan menggandeng Takmir Masjid Agung Gresik melalui program Tahfidz Qur’an (menghafal Al Qur’an). Karena, Gresik yang dikenal sebagai Kota Santri dan Kota Wali, sangat kental dengan nilai-nilai religiusnya harus tetap dijaga sebagai indentitas daerah,” tegasnya.

Masih menurut Salim, penguatan agama sangat ditekankan agar nantinya anak-anak lulusan SMPN 2 Gresik selai menonjol dalam hal urusan agama, juga menerapkan sopan santun dalam bersikap dan tutur kata.

Selain itu, sekolah juga menggandeng Pondok Pesantren Al Abror untuk mendukung program keagamaan yang diterapkan sekolah.

Dimana sekolah bisa menerima siswa baru yang tergolong anak yatim piatu dari keluarga kurang mampu, asalkan mendapatkan rekomendasi ponpes tersebut.

Bahkan siswa tersebut, juga bakal dibebaskan dari pembelian atribut kelengkapan sekolah.

“Program yang kami canangkan anak didik menjadi lebih baik secara keilmuan umum maupun agamanya. Sebab, dengan akhlak yang baik masa depan anak-anak pasti akan cerah, dan tentunya bisa membanggakan sekolah maupun orang tua mereka,” pungkasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *