Foto: Istimewa
Instruktur dari UMG, Zulfikar (kanan), mengajarkan praktik cara foto produk yang benar pada Kamaluddin, pengelola telur asin Romo Gresik.
GRESIK | lampumerah.id – Sebanyak 40 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan dari Kabupaten Gresik, Lamongan dan Bojonegoro mengikuti workshop yang diadakan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui Program SIG Mandiri di Hotel Aston Inn Gresik, Kamis (14/7) – Jumat (15/7).
Dalam pelatihan Penguatan Kapabilitas Literasi Digital dan Kemasan Produk UMKM binaan ini, SIG bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).
Materi pelatihan di antaranya penggunaan platform media sosial Instagram sebagai bentuk penerapan literasi digital bagi UMKM, packaging produk, pengelolaan informasi produk, pembelajaran dan praktik foto produk menggunakan smartphone, hingga penerapan aplikasi editing visual untuk menunjang pemasaran di media digital.
General Manager of CSR SIG, Edy Saraya mengatakan, di era digital dengan kemajuan teknologi dan internet, setiap orang dapat terkoneksi dengan cepat dan mudah.
“Selayaknya pelaku UMKM memanfaatkan media sosial untuk pemasaran produknya. Kalau produk dan kemasannya sudah bagus, harus ditunjang dengan digital marketing. Misalnya foto untuk promosi juga perlu disisipkan karakter tulisan yang menarik agar lebih memikat, semua kita ajarkan di sini,” kata Edy Saraya.
Menurutnya, pelaku UMKM yang mampu menerapkan digital marketing dengan tepat bisa mencapai potensi pertumbuhan pendapatan lebih besar.
“Para pelaku UMKM dapat memanfaatkan momentum besar penggunaan media sosial untuk mengembangkan bisnisnya, sehingga produk yang dipasarkan tidak hanya dikenal lokal saja, namun bisa menjangkau pasar yang lebih luas”, ujar Edy Saraya.
Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindag Kabupaten Gresik, Malahatul Fardah mengapresiasi pelatihan ini dalam upaya meningkatkan kompetensi UMKM, khususnya di kabupaten Gresik, sehingga mampu naik kelas.
“Semoga dengan adanya kerja sama antara SIG dan UMG melalui pelatihan digital ini, UMKM yang menerapkan metode tradisional menjadi modern, lalu menjadi nasional, dari nasional nantinya diharapkan mampu go global”, jelas Malahatul Fardah.
Seorang peserta M. Anhar Khusnani, pelaku UMKM bidang handicraft dari Kabupaten Gresik mengaku senang dengan pelatihan ini karena mendapat ilmu mengenai media digital untuk kebutuhan promosi produk.
“Yang pada akhirnya bisa menaikkan penjualan dan omzet tentunya,” ungkap pemilik usaha songkok bernama Songkok Lukis Sekaone. (san)