BONTANG, Lampumerah.id — Memperingati Hari Keanekaragaman Hayati yang jatuh pada 22 Mei, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menegaskan kembali komitmennya terhadap prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) melalui aksi nyata di bidang pelestarian lingkungan. Hingga Mei 2025, perusahaan berhasil melakukan konservasi terumbu karang seluas 2.557 meter persegi dan penanaman mangrove yang mencakup area seluas 18 hektare di wilayah pesisir Bontang, Kalimantan Timur.
Komitmen ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo, yang menekankan bahwa konservasi lingkungan merupakan bagian tak terpisahkan dari strategi bisnis berkelanjutan perusahaan. “Terumbu karang dan mangrove adalah ekosistem vital dalam kehidupan masyarakat Bontang, mengingat posisi geografisnya yang berada di pesisir. Pelestarian kedua ekosistem ini tidak hanya penting untuk keberlanjutan lingkungan, tetapi juga menunjang mata pencaharian masyarakat sekitar,” ujar Soesilo dalam keterangannya, Kamis (22/5/2025).
Konservasi Terumbu Karang Sejak 2011
Pupuk Kaltim telah menjalankan program konservasi terumbu karang sejak 2011. Hingga Mei 2025, tercatat sebanyak 8.683 unit terumbu karang buatan telah diturunkan, yang setara dengan luasan konservasi 2.557 meter persegi. Capaian ini meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya, yaitu sekitar 6.882 unit pada 2024.
Lebih dari sekadar restorasi fisik, program ini juga menggunakan pendekatan inovatif dengan memanfaatkan limbah pembakaran batubara sebagai bahan utama pembuatan struktur terumbu buatan, sesuai prinsip ekonomi sirkular yang menjadi bagian dari praktik ESG Pupuk Kaltim.
Penanaman Mangrove Capai 551.167 Bibit
Selain terumbu karang, Pupuk Kaltim juga memperkuat konservasi hutan mangrove yang menjadi benteng alami pesisir dari abrasi dan intrusi air laut. Sejak 2021, jumlah bibit mangrove yang ditanam menunjukkan peningkatan signifikan setiap tahunnya. Dimulai dari 144.567 bibit di tahun 2021, meningkat menjadi 170.567 bibit pada 2022, lalu melonjak ke 290.567 bibit pada 2023. Hingga Mei 2025, total penanaman mencapai 551.167 bibit yang tersebar di berbagai kawasan pesisir Kota Bontang, mencakup area konservasi seluas 18 hektare.
“Konservasi ini tidak hanya melindungi keanekaragaman hayati, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir, seperti nelayan dan pelaku wisata bahari. Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial kami,” tambah Soesilo.
Kolaborasi dan Partisipasi Komunitas
Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan, Pupuk Kaltim tak hanya bertumpu pada teknologi dan investasi, tetapi juga mengedepankan kolaborasi. Melalui kerja sama dengan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB, perusahaan menginisiasi pembentukan Center of Excellence (CoE) Terumbu Karang. Fasilitas ini menjadi pusat penelitian, edukasi, dan pelatihan, yang mencakup transplantasi terumbu karang, coral nursery, dan penyuluhan lingkungan kepada masyarakat.
Di sisi lain, pelibatan pegawai dilakukan melalui program Employee Volunteering Initiation (Evolution), di mana karyawan Pupuk Kaltim secara langsung terlibat dalam kegiatan konservasi, seperti penanaman mangrove dan pemasangan terumbu karang buatan.
“Kolaborasi dengan banyak pihak—mulai dari akademisi, pemerintah, hingga kelompok masyarakat lokal seperti KARAKA (Kelompok Peduli Terumbu Karang Bontang Kuala)—merupakan strategi kunci dalam pelestarian ekosistem laut dan pesisir,” kata Soesilo.
Pupuk Kaltim juga menghibahkan kapal operasional kepada KARAKA guna mendukung mobilitas kelompok dalam melakukan pemantauan dan konservasi rutin.
Dampak Konservasi Terukur secara Ilmiah
Efektivitas program konservasi ini juga dibuktikan secara ilmiah. Berdasarkan data Reef Check Foundation tahun 2024, indeks keanekaragaman hayati spesies karang di Area Konservasi Tobok Batang, Bontang, mencapai 1,94 H’, yang menunjukkan tingkat sedang. Sementara indeks keanekaragaman ikan mencapai 3,99 H’, tergolong tinggi. Nilai ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kualitas ekosistem laut yang dikelola.
Komitmen Berkelanjutan
“Pupuk Kaltim akan terus menegaskan komitmennya sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap pelestarian keanekaragaman hayati di Kalimantan Timur. Melalui berbagai program berkelanjutan, kami ingin mewariskan lingkungan yang lestari bagi generasi mendatang,” pungkas Soesilo.
Langkah-langkah yang dilakukan Pupuk Kaltim mencerminkan bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau aktivis lingkungan semata, melainkan juga bagian dari peran strategis sektor industri dalam menjaga keseimbangan ekosistem untuk masa depan.