Foto: Istimewa
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo saat menerima “Presidential Award 2022” dari ICSB Indonesia.
GRESIK | lampumerah.id- Berkat dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengantarkan Petrokimia Gresik, masuk dalam daftar “17 Perusahaan Paling Berkontribusi bagi UMKM” di Indonesia versi International Council for Small Business (ICSB) Indonesia.
Atas kontribusi itu pula, Petrokimia Gresik beberapa waktu lalu meraih “Presidential Award 2022” dari ICSB Indonesia atau lembaga non-profit yang aktif melakukan pemberdayaan UMKM di bawah inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM bersama Chairman MarkPlus, Inc., Hermawan Kartajaya.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, mengatakan data Kementerian Koperasi dan UKM menyebut, jumlah sektor bisnis UMKM pada 2021 mencapai 64,19 juta dengan partisipasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,97 persen atau senilai Rp 8,6 triliun.
“Untuk itu, Petrokimia Gresik melalui program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Mitra Kebanggaan (Mangga) mendorong pertumbuhan ekonomi yang perlahan bangkit akibat pandemi Covid-19 melalui dukungan terhadap pelaku UMKM,” ujar Dwi Satriyo.
Sepanjang tahun 2021, kata Dwi Satriyo, perusahaan telah mendukung 326 pelaku UMKM yang menjadi Mangga, dalam bentuk bantuan modal, pembinaan dan pendampingan.
“Perusahaan mendorong ratusan Mangga tersebut untuk berhasil memetik kesuksesan, dengan penuh kenikmatan selayaknya buah mangga yang sudah matang dan terasa manis,” tandas Dwi Satriyo.
Ditambahkan Dwi Satriyo, perusahaan telah berkontribusi memberdayakan dan mengembangkan kondisi ekonomi sosial masyarakat, dan lingkungan sekitarnya melalui program PUMK sejak tahun 1984. Kemudian sejak tahun 2021, program tersebut diberi nama Mangga.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir, menegaskan program TJSL perusahaan BUMN harus difokuskan pada tiga sektor yakni pendidikan, UMKM dan lingkungan hidup
“Pemberdayaan masyarakat melalui program UMKM Mangga ini juga menjadi fokus program TJSL Petrokimia Gresik untuk pembangunan yang berkelanjutan,” kata Dwi Satriyo.
Dikatakan Dwi, selama tahun 2021 Petrokimia Gresik telah menyalurkan program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Mitra Kebanggaan (Mangga) senilai Rp 42,17 miliar.
“Bantuan ini lebih tinggi 11,5 persen, dibandingkan dengan penyaluran tahun 2020 yang mencapai Rp 37,82 miliar,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo.
Sedangkan mitra binaan yang aktif dalam program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) perusahaan pada tahun 2021 meningkat 9 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 299 mitra binaan
Secara kuantitas, selama tahun 2021 penyaluran PUMK lebih banyak disalurkan kepada 106 Mangga di sektor perdagangan baik perdagangan pupuk maupun non-pupuk mendapatkan PUMK total mencapai Rp 10,61 miliar.
Sementara berdasarkan nilai penyaluran, sektor peternakan masih mendominasi di tahun 2021 dengan nilai sebesar Rp 18,6 miliar atau 44 persen dari total PUMK yang disalurkan.
“Program Mangga terbukti efektif, karena dapat memberikan Creating Shared Value (CSV) atau menciptakan nilai tambah yang cukup tinggi juga bagi perusahaan,” tandas Dwi Satriyo.
Adapun beberapa contoh Mangga Petrokimia Gresik di antaranya Lele Lestari Terbang (Terintegrasi dan Berkembang) di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Sidoarjo.
“Setelah mendapatkan pendampingan Petrokimia Gresik, Mangga ini mampu meningkatkan penjualan hingga 40 ton/panen, sedangkan sebelumnya hanya 18 ton dalam sekali panen,” kata Dwi.
Juga ada Intersani Rojokoyo yang merupakan Integrasi Ternak Sapi Koloni di Desa/Kecamatan Jiken Kabupaten Blora Jawa Tengah. Sekarang penjualan sapi meningkat rata-rata 140 persen dalam kurun waktu 5 bulan atau sekali panen.
Begitu juga dengan Mangga Batik Bangsawan Lestari di Gresik, produktivitas sekarang mampu meningkat 10 persen dibandingkan sebelum Covid-19. (san)
