GRESIK | lampumerah.id – Dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten di bidang pengelasan, Tim Melek Industri Santri Nusantara Bersatu (SNB) Desa Bedanten Kecamatan Bungah kembali menggelar Diklat Pengelasan Angkatan ke 6.
Pelatihan dimulai Senin (19/8 dan berlangsung selama 13 hari ini ,hasil kerja bareng Tim Melek Industri SNB bersama Balai Diklat Industri (BDI) Surabaya Kemenperin RI dan PT APIK (Ahmad Putra Indo Karya).
Diklat dilaksanakan di Workshop PT APIK, Jalan Roomo Kecamatan Manyar diikuti 25 orang, hasil seleksi dari pendaftar 110 orang.
Pembina Tim Melek Industri SNB Lestari Widodo mengajak menjadi tuan rumah dan menyiapkan SDM manusia yang baik sehingga ke depan, bisa mengikuti dinamika industrialisasi dengan penuh percaya diri dan juga berkompetensi.
“Saya berharap peserta mengikuti pelatihan dengan baik dan fokus. Supaya ke depan, bisa mengimplementasikan ilmunya untuk bekal masuk di dunia industri,” pinta Kang Widodo, sapaan akrabnya.
Kepala Desa Bedanten Abdul Majid, mengapresiasi Tim Melek Industri yang dengan berbagai ikhtiar Istiqomah menyiapkan SDM agar bisa diterima bekerja di KEK JIIPE.
“Alhamdulillah, sudah banyak warga Desa Bedanten yang diterima di KEK JIIPE, salah satunya di PT Freeport Indonesia,” jelas Kades.
Direktur PT APIK H Ahmad Anang Sani juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang mendukung kegiatan ini.
“Saya merasa bangga, dengan terjalinnya kerja sama yang baik semoga ke depan bisa lebih baik serta bermanfaat pada masyarakat di Kabupaten Gresik,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Perwakilan dari BKMS JIIPE Yudi Darjanto memberikan apresiasi kegiatan ini dalam rangka penyiapan SDM yang berkompetensi.
“Kegiatan semacam ini merupakan wujud nyata dan kongkret, sehingga nantinya bisa memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan dengan pembekalan attitude, skill, knowledge alias berkompetensi,” tegasnya.
Hj. Retna Erry Triana, SH dari BDI Surabaya Kemenperin RI mengatakan, misi dari BDI dalam setiap kegiatannya, mempunyai tujuan menciptakan kebutuhan calon tenaga kerja industri, yang berkompetensi, dan mengurangi angka pengangguran.
“Unsur-unsur lainnya dalam rangka menyukseskan kegiatan kali ini, calon peserta wajib berkualifikasi dengan syarat yang mencukupi, disiapkan instruktur yang berkompetensi, termasuk panitia yang profesional,” katanya.
Pembukaan Diklat Angkatan ke 6 ini diisi testimoni Moh. Munirul Chakim, alumni pengelasan Diklat sebelumnya yang mengakui berkat kompetensi yang didapatnya dirinya bisa diterima bekerja di project Freeport.
“Mengingat saat ini, masa project sudah berkurang bahkan habis, saya mohon diberi atensi, agar bisa bekerja di Freeport atau perusahaan baru di JIIPE,’ ujarnya. (san)