Bekasi | Lampumerah.id – Sudah sepuluh tahun sepanjang aliran sungai cilemah abang yang menghubungkan diempat Kecamatan di Kabupaten Bekasi tercemar limbah industri belum bisa teratasi oleh Pemerintahan Daerah setempat.
Ironisnya warga yang terdampak di sekitaran aliran sungai tersebut terpaksa memanfatkan untuk mandi, mencuci dan keperluan lainnya,” Senin (06/09/2021).
Nasah (55) warga Kampung Cabang, Desa Karang Asih Cikarang Utara, sudah sepuluh tahun lamanya terpaksa memanfatkan aliran sungai yang tercemar limbah industri berwarna hitam pekat untuk memandi dan mencuci pakain di kali Cilemah Abang tersebut.

“Sudah sepuluh tahun ya begini airnya hitam, untuk untuk air minum dan mencuci beras kita beli, tapi untuk mencuci dan mandi kita pakai air yang di sungai ini,” kata Nasah.
Di tempat yang sama PJ Bupati Bekasi Dani Ramdhan bersama Forkompinda yang sedang meninjau langsung dengan membawa bantuan air bersih menggunakan mobil tangki air milik Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi.
“Hari ini saya di dampingi Forkompinda melakukan peninjauan untuk melihat kondisi sungai Cilemah Abang, “ternyata memang betul masyarakat masih mencuci dan mandi dipinggir sungai karena memang ini sumber air utama warga sekitaran,”ujar PJ Bupati Bekasi Dani Ramdhan
Pj Bupati rencananya akan mengecek tempat-tempat pembuangan air limbah dari Pabrik yang mengakibatkan sungai menjadi hitam.
Selain itu PJ Bupati sudah memerintahkan jajaran Camat untuk menugaskan kepala Desa, mencegah masyarakat membuang sampah di sepanjang aliran sungai cilemah abang,
“Mencegah masyarakat membuang sampah di sungai yang akan mengakibatkan mampet dan banjir menjelang musim hujan nanti,”ucapnya.
Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi juga akan memberikan sangsi dan menindak bagi pelangar dengan undang-undang lingkungan hidup.