Sering Gagal Panen, Petani Bekasi Bendung Air Untuk Mengaliri Persawahannya

Bekasi | Lampumerah.id – Di Hari Jadi Kabupaten Bekasi yang ke 72 tahun, masih banyak persoalan yang masih harus di perhatikan oleh Pemerintah Daerah.

Prihatin. Demikian kata yang tepat untuk nasib para warga dan para petani di wilayah Kabupaten Bekasi bagian Utara, karena mengalami gagal panen akibat kekeringan dan sulitnya air yang mengaliri sawah di wilayah tersebut.

“Di lima Kecamatan. Tambelang, Cabang bungin, Sukawangi, Sukakarya, Sukatani, dan Muara gembong. semua warganya punya pendapatan dari hasil pertanian sawah” Kata Kepala Desa Sukaringin, Royadi Senin, (22/08)

Ia mengatakan hampir 95% penduduk di wilayah Kabupaten Bekasi bagian Utara mengais pendapatan dari hasil pertanian (sawah) yang merupakan nyawa kehidupan nya.

“Oleh karna itu kita inisiatif membendung air di Bendungan Kali CBL, Desa Kalijaya, yang air nya mengalir ke daerah Kabupaten Bekasi bagian utara , prihatin hanya sisia 2.5 Hektar area sawah yang masih produktif” katanya

Akibat susahnya air untuk mengaliri sawahnya petani membendung air di bendungan CBL, Desa Kalijaya, Cikarang Barat

Bendungan itu inisiatif dari para kepala desa, untuk menghambat laju air yang sia-sia mengalir ke laut, dan di buat lah wermes pake besi siku yang di masukan batu kali untuk air mengalir ke daerah Kabupaten Bekasi bagian Utara.

“Pintu air yang ke srengseng sudah tidak berfugsi lagi, oleh karna itu kami meminta Bupati, hingga Gubernur tolong tuh BBWS di perintahkan untuk bekerja” katanya

Ia menuturkan sudah sering mengeluhkan masalah ini dan pihak terkait, muali dari citarum harum dari BBWS Jawabarat pun sudah tau persoalan ini akan tetapi sampai saat ini hanya datang-datang saja, tindaklanjutnya nihil.

“Intinya yang paling utama masalah nya kekeringan untuk para petani, padi ini sudah mulai berbuah lantaran air kering”

Ia menjelaskan persoalan ini harus di atasi, kalo petani kan obatnya hanya air kalo air gak ada bangkrut lah segala nya

“Masa ia Pemerintah Daerah sampai saat ini gabisa mengatasi persoalan seperti ini, ini kan untuk kepentingan warga masyarakat , Hingga saya berupaya swadaya dengan para petani turun langsung buat bendungan”

“Makanya kita bersama beberapa kepala desa patungan beli batu patungan beli besi untuk bagaimana air mengalir ke bagian utara dan untuk meminimalisir kekeringan” tandasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *