Sering Terjadi Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api, ini Kata Dishub Bandung Barat

Bandung | Lampumerah.id,- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan segera memasang palang perlintasan sebidang yang berada di Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB, Fauzan Azima, pasca peristiwa kecelakaan Kereta Feeder kereta cepat Whoosh yang menabrak sebuah minibus jenis Daihatsu Sigra dengan nomor polisi D 1859 AJY diwilayah tersebut.

Fauzan menyebut, perlintasan sebidang yang berada di Kampung Sumur Bor, Desa Cilame itu tidak resmi dan sudah digunakan sejak KBB belum berdiri. Seiring dengan berdiri KBB, perlintasan jalan tersebut tetap digunakan dan kini sudah berstatus jalan Kabupaten.

“Nah, untuk perlintasannya sendiri bukan perlintasan resmi. Seyogianya memang perlintasan itu ditutup,” sebutnya.

Kendati itu, lantaran kebutuhan masyarakat yang cukup tinggi sekarang, akhirnya membuat permohonan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Direktorat Perkeretaapian terkait dengan perizinan perlintasan sebidang.

“Karena volume lalu lintas cukup tinggi dan sekarang sudah ada lagi kereta tambahan Feeder Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB),” jelas Fauzan.

Oleh karena itu, lanjut Fauzan, untuk meningkatkan keselamatan pihaknya telah mengusulkan agar bisa melakukan berbagai treatment.

“Sebenarnya kalau tidak resmi harusnya ditutup, karena kepentingan masyarakat lebih banyak dan tidak ada alternatif lain, kita harus bijak apa yang kira-kira terbaik untuk dilakukan tanpa mengurangi aspek keselamatan,” ujarnya.

Fauzan menjelaskan, ada beberapa hal yang pihaknya bisa lakukan antara lain untuk jangka pendeknya memasang perlintasan sebidang palang pintu.

Selain itu, pernah dilakukan kajian juga untuk dibuatkan underpass atau yang lainnya. Bahkan, sebelum KCJB beroperasi telah dilakukan pengecekan bersama yang melibatkan, Kementerian Perhubungan, PT KAI Daop 2 Bandung, Dishub Provinsi Jawa dan Kabupaten Bandung Barat, serta BPTD sudah dilakukan peninjauan terkait langkah-langkah apa yang harus dilakukan di situ.

“Berdasarkan hasil studi yang pernah dilakukan diusulkan membuat underpass dan direncanakan membuat double track oleh Provinsi Jawa Barat,” sebutnya.

“Hanya saja sampai sekarang kami belum melihat langkah-langkah penanganan dan tindaklanjut dari Pemprov Jabar. Mungkin masih berproses,” sambungnya.

Menurutnya, kejadian kecelakaan kemarin, menjadi pembelajaran bagi semua bahwasanya nyawa lebih berharga dibandingkan sebuah proses yang sedang digeluti.

Guna mengantisipasi ke depan, Pemda dalam hal ini Dishub KBB sudah merencanakan pemasangan palang pintu pada tahun 2024 untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan.

“Intinya, keselamatan yang paling utama. Nanti, sambil berproses langkah-langkah yang terbaiknya apa. Tapi, jangka pendek ini kita pasang palang pintu perlintasan,” tuturnya.

“Termasuk pemberdayaan petugas perlintasannya. Intinya, jangan sampai terjadi lagi kejadian seperti kemarin,” sambungnya.

Fauzan memastikan, untuk pemasangan palang pintu perlintasan kereta ini akan dibuat sesuai standar yang ada. Namun, pihaknya bakal koordinasikan dan dirapatkan dalam forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) dengan stakeholder terkait dalam waktu dekat.

“Kita rapatkan langkah apa yang harus kita lakukan. Sekarang sudah tidak lagi bicara siapa atau kewenangan sebagainya. Paling penting langkah-langkah konkret apa untuk menyelamatkan di perlintasan sebidang tadi dan jangan sampai peristiwa serupa kembali terulang,” ujarnya.

Fauzan menambahkan, pihaknya tidak ingin saling ada yang menyalahkan. Terpenting, saat ini fokus saja di perlintasan untuk keselamatan.

“Apa yang bisa kita lakukan, kita lakukan. Secepatnya akan kita lakukan, karena sekarang sudah Desember akhir dan penganggaran paling di tahun depan. Langkah awal sekarang kita akan coba undang di forum LLAJ sekaligus membahas Nataru 2023/2024,” ujarnya.

“Karena sekarang kan ada rapat juga Nataru nanti siang dengan provinsi dan akan coba kami sampaikan juga antispasi-antisipasi di perlintasan sebidang yang selama ini tidak begitu terperhatikan,” tandasnya.

Sebelumnya, peristiwa kecelakaan nahas Kereta Feeder kereta cepat Whoosh yang menabrak sebuah minibus jenis Daihatsu Sigra dengan nomor polisi D 1859 AJY di Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Kamis 14 Desember 2023 sekitar pukul 13.00 WIB itu menjadi sorotan berbagai pihak.

Kecelakaan di perlintasan sebidang sudah sering terjadi dan kecelakaan yang merenggut beberapa nyawa pada Kamis 14 Desember 2023 kemarin menambah angka kecelakaan di kawasan tersebut.

(Dul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru