Tiap Pos Pungli Pelabuhan Tanjung Priok, Truk Lewat Dipalak Hingga Rp 20.000.

Jakarta | Lampumerah.id – Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara ringkus 49 preman yang melakuka pemalakan terhadap para sopir truk kontainer di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Yusri Yunus mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, para tersangka memeras para korban sebesar Rp 2.000 hingga Rp 20.000 di setiap pos pemerisksaan di daerah itu.

“Uangnya (pungli) mulai dari Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, sampai Rp 20.000. Jadi masuk per pos-pos,” ujar Yusri saat rilis kasus di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat 11 Juni 2021.

Dalam Ksus ini, para preman atau pelaku pemungutan liat tersebut sering kali melarang para sopir truk untuk mengangkat barang jika tidak memberikan uang yang diminta.

“Mereka tidak diizinkan mengangkat barang kalau tidak ada uang. (Kalao hanya) Rp 5.000 ditolak, Rp 10.000-Rp 20.000  dimasukin plastik. Kalau enggak ada uang disuruh ke pinggir,” ujarnya.

Diketahui, pemalakan terhadap para supir truk tersebut terjadi di pos dan pos itu ada di area PT Greating Fortune Container (GFC) dan PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta, diketahui di kawasan GFC ada lima pos dan di setiap pos ada tarifnya yang berbeda sari sebelumnya, para supir Truk tidak di izinkan lewat oleh para preman jika belum bayar tarif iegal itu.

“Di pos I PT Greating Fortune Container (GFC) saja di pintu masuk sekuriti harus bayar Rp 2.000, kemudan pos II biayanya masuk Rp 2.000, masuk ke pos III itu harus Rp 2.000 sampai Rp 5.000,” ujarnya.

Menurut Yusri, dari praktik ilegal di sejumlah pos di GFC itu dalam sehari para pelaku bisa mengumpulkan uang hingga Rp 6,5 juta hanya dengan stanbye melakukan pemalakan terhadap tiap truk yang lewat jalur tersebut.

Sementara di PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta terdapat empat pos, truk kontainer harus mengeluarkan Rp 11.000 untuk lewati tiap pos penjagaan yang di duduki preman, sehari bisa 350 sampai 500 truk yang keluar masuk angkut barang dari perusahaan tersebut.

“Belum lagi preman-preman yang di luar itu, sengaja buat macet, kemudian ketok kaca minta uang,” ujar Yusri.

Yusri menegaskan para preman melacak truk yang tertangkap merupakan buntut dari dialog Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan para pengemudi truk kontainer di Terminal Tanjung Priok, Kamis pagi kemarin.

Usai mendengar aduan para supir truk tersebut, Jokowi langsung menelepon Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengenai aksi pemalakan yang kerap terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *