GRESIK | lampumerah.id – Lahan tambang Galian C seluas 5,7 hektar, di Desa Banyutengah Kecamatan Panceng, disinyalir ilegal. Karena diduga tidak memiliki Ijin Usaha Pertambangan (IUP) dan Operasional Produksi (OP)
Iwan, seorang pekerja tambang setempat mengaku tidak tahu menahu soal IUP dan OP tambang milik Rofik tersebut.
Iwan mengaku dirinya hanya melanjutkan tugas saja, karena lahan tersebut sebelumnya sudah pernah ditambang namun sempat terhenti.
“Tambang sudah berjalan sekitar setahun lalu, tapi sempat berhenti sekarang mulai dikerjakan lagi,” ujarnya di lokasi tambang, Selasa (3/9) siang.
Hasil tambang, kata Iwan, berupa dolomit dan pedel. Dolomit dikirim ke industri pupuk yang tersebar di Sidayu dan Panceng. Sedangkan pedel untuk tanah urukan, di sejumlah kawasan industri.
‘Sehari bisa keluarkan maksimal 25 truk engkel, muat dolomit dan pedel,” tambahnya.
Lokasi tambang tersebut, hanya berjarak sekitar 200 meter dari jalan nasional Daendels. Masuk wilayah Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik dan hanya berjarak sekitar 1 Km dari perbatasan Kabupaten Lamongan.
Saat itu, di lokasi tersebut terdapat dua lahan. Satunya lahan bekas ditambang, meninggalkan lobang model kotak dengan kedalaman sekitar 7 meter.
Lahan satunya masih proses ditambang. Terlihat sejumlah alat berat mengeruk dinding bukit, hingga tampak putih. Tanah itulah yang menghasilkan dolomit. Sedangkan hasil dari pengambilan tanah di dasar tanah, dipakai untuk urukan karena warnanya kemerah merahan.
Lahan yang ditambang saat ini juga sudah sangat dalam, bahkan alat beratnya sampai tidak terlihat dari pos penjaga.
Aktifitas penambangan ilegal ini, sangat berdampak pada kerusakan lingkungan dan kerugian negara. Aparat penegak hukum seakan menutup mata terhadap aktifitas yang berdampak polusi debu, dan kerusakan jalan tersebut.
Sementara Beki, orang kepercayaan Rofik ketika dihubungi melalui
Whats Apps, menjawab kalau dirinya tengah berada di Bojonegoro.
“Ngapunten pak… saat ini saya sdg ada di bojonegoro🙏🏻
Lain waktu kita ngopi darat bersama pak🙏🏻🙏🏻…….” ujar Beki.(san)