GRESIK | lampunerah.id – Dalam rangka Road to GSA (Gas Sales Agreement) Gas Bumi dari Lapangan Lengo Blok Bulu, Tuban Jawa Timur, Petrokimia Gresik menandatangani addendum perpanjangan waktu Head of Agreement (HoA) dengan KrisEnergy (Satria) Ltd.
Dalam HoA ini disebutkan, akan ada potensi suplai gas bumi 150 MMSCFD yang rencana bakal onstream pada tahun 2028.
Kesepakatan itu ditandatangani Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo bersama General Manager KrisEnergy (Satria) Ltd Kusmutarto Basuki, selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Surabaya, beberapa waktu lalu.
Dwi Satriyo menyampaikan, melalui penandatanganan ini pihaknya berharap mendapatkan kepastian suplai gas bumi, yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan eksisting, serta mendukung rencana pengembangan perusahaan.
Ditegaskan Dwi Satriyo, Petrokimia Gresik berkomitmen mendukung kemajuan pertanian Indonesia melalui penyediaan berbagai jenis pupuk. Salah satu tugas utamanya adalah, memenuhi kebutuhan pupuk di dalam negeri, dalam rangka menyukseskan terwujudnya program Ketahanan Pangan Nasional.
Dwi Satriyo menjelaskan, tambahan gas tersebut nanti juga digunakan untuk mengembangkan Pabrik Amoniak-Urea (Amurea) III sebagai upaya meningkatkan kapasitas produksi Urea.
Pengembangan pabrik Amurea III ini akan memperkuat produksi pupuk Urea dalam negeri serta pengamanan bahan baku pupuk NPK. Nantinya, Amurea III memiliki kapasitas produksi Amoniak sebesar 2.000 MTPD dan Urea 1.725 MTPD.
“Penambahan pasokan gas ini menjadi semakin penting, mengingat kebutuhan Urea juga semakin bertambah dengan adanya perubahan fokus kebijakan pupuk subsidi pada dua jenis pupuk saja, yaitu Urea dan NPK,” ungkap Dwi Satriyo. (san)