GRESIK | lampumerah.id – Bupati H Fandi Akhmad Yani dan Ketua TP PKK Hj Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani, memimpin gerakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bergizi untuk anak-anak berisiko stunting, dan Ibu hamil dengan status KEK (Kekurangan Energi Kronik).
Selain sebagai Kick Off Gerakan PMT, juga sebagai awal pelacakan stunting yangi bertujuan untuk melihat lebih dekat penyebab balita stunting di masyarakat dan melaksanakan pendekatan yang tepat dalam penanggulangannya.
Bupati H Fandi Akhmad Yani mengatakan, stunting di Indonesia secara global di urutan ke-7 dan urutan ke 5 di Asia. Di Kabupaten Gresik sudah turun di angka 10,7 persen, dan asih harus didorong sampai 0 persen hingga menjadi kabupaten bebas stunting.
“Untuk itu, pencegahan stunting pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan,” terangnya.
Dikatakan, situasi penanggulangan stunting di Kabupaten Gresik cukup menggembirakan, karena berdasarkan data SSGI tahun 2022 angka prevalensi stunting sebesar 10,7 persen, dimana sudah melampaui target nasional 14 persen.
“Melalui pelacakan, pemerintah mampu melihat lebih dekat penyebab balita stunting dan melaksanakan pendekatan yang tepat dalam penanggulannnya,” tuturnya.
Dirinya berharap hasil dari pelacakan stunting ditindaklanjuti kepala desa, camat, tokoh dan seluruh lapisan masyarakat.
Ketua TP PKK Hj Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani menyampaikan, Gerakan PMT dan pelacakan ini merupakan salah satu upaya bersama dalam mencegah stunting di Kabupaten Gresik sekaligus menjadi tanggung jawab bersama, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan dan pentingnya makanan bergizi.
“Salah satunya dengan memberikan makanan tambahan bagi anak-anak dan Ibu hamil KEK. Sebagai upaya untuk meningkatkan kebutuhan gizi mereka, sehingga anak-anak usia dini yang kita miliki akan memperoleh masa tumbuh kembang yang baik,” harapnya.
Saat ini, tambah Ning Nurul, angka prevalensi stunting di Kabupaten Gresik saat ini 10,7 persen, diharapkan tahun 2024 target nasional 14 persen tercapai.
“Secara langsung stunting disebabkan asupan yang kurang dan penyakit infeksi yang keduanya saling mempengaruhi. Secara tidak langsung, ketahanan pangan hingga tingkat rumah tangga, pola asuh, serta akses terhadap kelayakan sanitasi utamanya air bersih harus ditingkatkan,” beber Ning Nurul.
Sementara itu, Puskesmas Duduksampeyan berhasil.melakukan inovasi terkait Gerakan PMT dengan menciptakan Centing Seni (Cegah Stunting Sejak Dini).
Bahkan, inovasi Centing Seni ini berhasil meraih penghargaan Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Provinsi Jawa Timur tahun 2023.
“Centing Seni, merupakan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dengan membentuk taman pemulihan gizi. Sasaran dari kegiatan ini adalah balita dan ibu balita stunting yang ada di wilayah kerja Puskesmas Duduksampeyan, “kata Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, usai menerima penghargaan tersebut dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak di Kota Batu.
Bu Min menambahkan, nilai kebaruan dari inovasi ini adanya taman pemulihan gizi yang terdiri dari kegiatan komprehensif. Untuk mengatasi faktor penyebab stunting dari segala aspek, seperti pola asuh, pola makan, dan pola sanitasi. Kegiatan ini dilakukan secara gratis di balai desa atau pos posyandu balita sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.
“Mudah mudahan inovasi ini menjadi inspirasi Puskesmas di Kabupaten Gresik. Apalagi saat ini Pemkab Gresik lagi gencar gencarnya mencegah dan menurunkan angka stunting,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dr Mukhibatul Khusnah menambahkan, tujuan inovasi Centing Seni adalah menurunkan dan mencegah kasus stunting, dengan upaya yang komprehensif untuk mengatasi berbagai faktor penyebab stunting yang diimplementasikan dalam berbagai kegiatan di taman pemulihan gizi.
“Centing Seni terdiri dari kegiatan penyuluhan tentang gizi seimbang, konseling tentang pola asuh dan pola makan balita, demo masak makanan bergizi seimbang dan PMT berupa ice cream daun kelor, abon bandeng, dan makanan lainnya dengan memanfaatkan bahan pangan lokal bergizi dan mudah didapat, “ungkapnya.
Sasaran Centing Seni adalah balita dan ibu balita yang mengalami stunting. Karena stunting tidak bisa diselesaikan melalui satu faktor saja, tetapi masalah multidimensi yang melibatkan banyak aspek.
“Inovasi ini tentu menjadi prestasi yang membanggakan, berbagai upaya dan ikhtiar terus dilakukan Pemkab Gresik dalam menurunkan dan mencegah angka stunting,” tegasnya. (san)