GRESIK | lampumerah.id – Petrokimia Gresik di usia ke 52 tahun tumbuh semakin unggul, kinerja baik ini dibukukan perusahaan dalam upayanya mendorong kemajuan pertanian Indonesia dan industri kimia nasional secara berkelanjutan.
Kinerja baik Petrokimia Gresik dapat dilihat dari tingkat kesehatan perusahaan, yang memperoleh skor AAA dengan predikat Sangat Sehat. Seperti laba perusahaan tahun 2023 sebesar Rp 1,25 triliun, yang didapat melalui income atau pendapatan perusahaan di angka Rp 13,17 triliun dan melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023 sebesar Rp 12,97 triliun, atau setara 103 persen.
“Perolehan laba tersebut tidak lepas dari berbagai inovasi. Selain menciptakan value creation atau nilai tambah sebesar Rp 381,1 miliar, inovasi Perusahaan juga mendapatkan banyak apresiasi dari stakeholder,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo saat “Tasyakuran HUT Ke 52 Petrokimia Gresik” di Gresik, Rabu (10/7).
Kinerja baik perusahaan berikutnya, dibuktikan dari diraihnya sejumlah penghargaan dalam berinovasi. Petrokimia Gresik mendapatkan Anugerah BAPETEN 2023 dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), dan Anugerah National Lighthouse Industri 4.0 dari Kementerian Perindustrian (Kememperin) RI.
Berikutnya, inovasi yang dijalankan Petrokimia Gresik juga juga menyentuh di bidang lingkungan, dan berhasil mendapatkan penghargaan dari Kemenperin sebagai Terbaik Pertama untuk kategori Environmental, Social, and Governance (ESG).
Perusahaan juga mendapatkan penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu Proper Emas selama tiga tahun berturut-turut, beserta ratusan penghargaan lainnya.
“Penghargaan dari Kemenperin dan KLHK tersebut menjadi bukti, komitmen Petrokimia Gresik di bidang lingkungan diimplementasikan dengan baik. Selain itu menjadi bentuk dukungan terhadap Pemerintah dalam program dekarbonisasi,” tandasnya.
Sementara itu atas kinerja baik ini, tambahnya, Petrokimia Gresik juga terus meningkatkan kebermanfaatannya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Sampai dengan bulan Juni 2024, realisasi penyaluran dana TJSL sebesar Rp 19,83 miliar, yang direalisasikan untuk program beasiswa, bantuan sembako, santunan dan bantuan hewan kurban, serta berbagai kegiatan sosial lainnya.
“Kemajuan perusahaan harus selaras dengan kebermanfaatannya bagi masyarakat. Semangat ini merupakan warisan dari para founding fathers, dari generasi ke generasi hingga di usia lebih dari setengah abad ini,” tandas Dwi Satriyo. (san))