Dzurriyah Laskar Hizbullah Lakukan Pertemuan, Ajukan 9 Nama Untuk Mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional

Jombang l lampumerah.id – Putra-putri pasukan pejuang Kemerdekaan Bangsa Indonesia dari Laskar Hizbullah menggelar pertemuan Dzurriyah Laskar Hisbullah di
Masjid Aisyah, Mojongapit, Jombang, Jumat (19/11/2001)

Mereka yang hadir merupakan putra-putri Pejuang Laskar Hizbullah pencetus resolusi jihad yang saat itu dimotori KH Hasyim As’ary dan KH Wahab Chasbullah.

Menurut salah satu putra pejuang Hizbullah, Yusuf Husni, pertemuan yang digelar ini untuk mempererat silaturahim keturunan Hizbullah sekaligus berkonsolidasi kembali dengan para Dzuriyyah. Dimana para Dzuriyyah Hizbullah ingin memberikan sumbangsih terhadap negara dan bangsa Indonesia.

“Kami ingin meluruskan sejarah tentang keberadaan Hizbullah dan juga peran-perannya dalam kemerdekaan bangsa ini,” jelas Yusuf Husni di sela pertemuan.

Ditambahkan Yusuf Husni, silaturahim Dzuriyyah Hizbullah yang digelar juga untuk terus menggelorakan semangat perjuangan yang dilahirkan oleh tentara atau pasukan hizbullah dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

“Untuk itu, kami mendorong pemerintah memberikan apresiasi terhadap beliau-beliau dengan memberikan gelar pahlawan. Karena jasa-jasa beliau ini untuk bangsa dan negara,” tutur putra KH Muhammad Zakir yang merupakan Hizbullah Batalyon Condromowo.

Diungkapkan Yusuf Husni, pihaknya akan mengajukan sembilan nama untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional, yang terdiri dari Hasan Gipo (Ketua PBNU pertama), KH Ahmad Shidiq (Rais Aam PBNU yang memberikan wawasan kepada para santri untuk menerima Pancasila). SKH Ali Maksum (Rais Aam PBNU), KH Munasir Ali (Komandan Batalyon 39 Condromowo), KH Mahrus Ali (Rais Aam Syuriah PBNU), KH Abdul Hamid Pasuruan, KH Zubair, KH Bisri Syansuri dan KH Abbas Buntet.

“Kesembilan nama tersebut akan kita ajukan kepada pemerintah untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional,”tegas Yusuf Husni yang juga menjabat Ketua Umum Kosgoro.

Melalui silaturrahim Dzurriyah lanjutnya, nama-nama tersebut akan ada nama yang menjadi prioritas untuk diajukan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

“Akan ada 5 nama yang menjadi prioritas usulan kepada negara, agar disematkan gelar pahlawan nasional kepada beliau-beliau yang terbukti ikut berjuang dalam peristiwa 10 November,” tuturnya.

Sementara itu putra KH Yusuf Hasyim, salah satu komandan batalyon hizbullah, Gus Irfan Yusuf mengatakan pertemuan para keturunan Hizbullah ini untuk meneladani beliau-beliau yang telah berjuang membela bangsa dan negara tercinta.

“Ini bagian dari mempertemukan kembali tulang belulang dan semangat perjuangan keturunan hizbullah. Dimana para orang tua yang telah berjuang bersama-sama dan kita teladani semangat beliau, minimal kita sudah saling mengenal dan meneruskan semangat perjuangan para pendahulu,” jelasnya.

Sementara, panitia silaturahim Dzuriyyah Hizbullah, H Maulana Syahiduzzaman mengatakan bahwa pertemuan para Dzuriyyah ini merupakan penegasan dalam spirit resolusi jihad yang telah dikumandangkan oleh santri dalam perang kemerdekaan.

“Semangat resolusi jihad yang telah dikumandangkan oleh santri pejuang bisa terus menginspirasi dan selalu terjaga untuk membangun Negeri tercinta. (

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *