Lamer | Jakarta – Hasil identifikasi interlijen Barat, ISIS punya pemimpin baru. Pengganti Abu Bakr al-Baghdadi yang tewas Oktober 2019. Namanya: Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi.
Dikutip dari The Guardian, Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi
salah satu pendiri ISIS dan pemimpin perbudakan etnis Yazidi di Irak.
“Dia membantu mengarahkan dan membenarkan penculikan, pembantaian, dan penyelundupan Yazidi di barat laut Irak…” bunyi laporan intelijen.
Pengganti Abu Bakr al-Baghdadi itu juga disebut memimpin operasi di seluruh dunia, seperti dikutip AFP Senin (20/1/2020).
Sebelumnya, nama Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi diumumkan menggantikan Baghdadi sebagai Pemimpin ISIS.
Pengumuman itu terjadi beberapa hari setelah Abu Bakr al-Baghdadi tewas dalam serangan pasukan khusus AS di Idlib, Suriah, pada Oktober 2019.
Teroris paling dicari
Kementerian Luar Negeri AS memasukkan al-Quraishi ke dalam daftar teroris paling dicari sejak Agustus lalu.
Kemenlu pun menyiapkan hadiah 5 juta dolar AS, sekitar Rp 68,3 miliar, bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi persembunyiannya.
Sejumlah analis menyatakan, ISIS kelabakan karena Baghdadi yang terus bersembunyi sejak 2014 tewas dalam serangan AS.
Karena itu, identitas asli sosok yang bakal memimpin kelompok ekstremis tersebut masih berada dalam kesimpangsiuran.
The Guardian memberitakan, al-Salbi dipilih beberapa jam setelah tewasnya Baghdadi.
Sedangkan, al-Quraishi tidaklah diakui oleh intelijen maupun pemimpin senior lain.
Veteran Garis Keras
al-Salbi disebut merupakan ‘veteran’ garis keras dengan nadi yang sama dengan Baghdadi, dan loyalitasnya terhadap ISIS’.
Dikatakan, al-Salbi lahir dari keluarga Turkmen di Irak, tepatnya kota Tal Afar, dan merupakan sedikit dari kelompok non-Arab di ISIS.
Dia menamatkan pendidikan Hukum Syariah di Universitas Mosul, dengan pangkatnya meningkat berkat statusnya sebagai cendekiawan.
al-Salbi adalah sosok yang merilis perintah berisi rencana genosida terhadap etnis Yazidi.
Merujuk pada laporan Kemenlu AS, Salbi adalah salah satu anggota ISIS dengan ideologi yang paling berpengaruh.
“Dia membantu mengarahkan dan membenarkan penculikan, pembantaian, dan penyelundupan Yazidi di barat laut Irak,” ulas Kemenlu AS.
Pada 2004 silam, dia ditangkap pasukan AS dan ditahan di penjara Kamp Bucca di Irak, di mana dia bertemu dengan Baghdadi. (*)