GRESIK | lampumerah.id – Ada delapan program yang membawa Petrokimia Gresik mempertahankan “The Best Indonesia Green Award (IGA)” tahun 2023.
“Kami telah menerapkan proses produksi terintegrasi yang mengedepankan zero waste dan terus berupaya melakukan efisiensi energi. Ini sejalan dengan misi Green Industry Cluster yang diusung holding Pupuk Indonesia,” kata Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo.
Kedelapan program itu, adalah pertama pengembangan wisata konservasi Mangrove Kali Lamong (Kalam Mangrove). Kedua penggunaan kembali karung bekas kemasan Pupuk Urea. Ketiga penyelamatan sumber daya air dengan Program Critical Operation Recovery menggunakan penyemprot air bongkar pasang penyerap Asam Klorida.
Keempat rekayasa teknologi dalam menghemat energi atau penggunaan energi baru terbarukan malalui Program Penurunan Konsumsi Energi Reaktor dengan memasang alat penyemprot air bongkar pasang penyerap HCl di Pabrik ZK.
Kelima mengembangkan keanekaragaman hayati dengan Program Geobag Rangka Bambu sebagai Pelindung Mangrove dan Kerang dari Gelombang Pasang yang Ramah Lingkungan;
Keenam mempelopori pencegahan polusi dengan Program Penurunan Beban Pencemar Emisi Asam Klorida dengan Penyemprot Air Bongkar Pasang Vf System 2.0;.
Ketujuh adalah mengembangkan pengolahan sampah terpadu, dengan Program Pemanfaatan Limbah Pertanian Menjadi Silase Menggunakan Petro Biofeed.
Program ke delapan, Digitalisasi Konservasi Alam oleh PR Perusahaan dengan Program Penggunaan Sosial Media sebagai Wadah Informasi Mengenai Konservasi Alam.
Dwi Satriyo menambahkan, penghargaan ini tidak akan membuat Petrokimia Gresik berpuas diri, sebaliknya perusahaan semakin termotivasi untuk meningkatkan standardisasi dalam pengelolaan lingkungan.
“Petrokimia Gresik memiliki posisi strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sehingga aspek pengelolaan lingkungan dalam operasional perusahaan selalu menjadi prioritas,” kata Dirut Dwi Satriyo. (san)
