Jupiter: Kelurahan dan Puskesmas Wajib Tanggap Covid

Jakarta | Lamer – Masih tingginya kasus Covis-19 di Jakarta, bukan salah Satgas. “Melainkan aparat di tingkat kelurahan dan Puskesmas kurang aktif jemput bola,” kata Anggota DPRD DKI Jakarta, Jupiter, khusus kepada Lamer, Jumat (19/3/21).

Covid-19 sudah setahun melanda dunia, termasuk Indonesia. Tapi, di Jakarta jumlah kasusnya masih tinggi.

Menurut Jupiter, Satgas sudah bekerja maksimal. Tapi kurang didukung aparat kelurahan, kecamatan, Puskesmas.

Kalau hanya mengandalkan Satgas yang personilnya terbatas, pasti kewalahan. Maka, butuh bantuan seluruh perangkat pemerintahan, termasuk unsur aparat terdekat dengan masyarakat. Mereka harus proaktif.

“Warga yang kena Covid, bukan terlambat melapor. Ketika ada yang kena Covid, kadang mereka diam di rumah. Jadi mereka mungkin tidak tahu itu Covid, Dikira masuk angin atau flu biasa,” tuturnya.

Akibatnya, dibiarkan. Kemudian fatal. Menular ke anggota keluarga. Meluas ke masyarakat sekitar.

Mestinya, RT, RW, kelurahan, Puskesmas, kecamatan, proaktif mengawasi. Kalau ada dugaan ada yng kena Covid, langsung diambil tindakan.

Jupiter menceritakan laporan masyarakat yang ditolak oleh RSUD. Dia meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk mengevaluasi penolakan yang dilakukan oleh rumah sakit itu.

“Saya ingin mengkritisi gini, ini kisah nyata. Ada warga sakit, datang ke RSUD itu selalu ditolak dengan alasan kamar penuh. Nah ini juga mempengaruhi tingkat kematian tinggi,” tuturnya.

“Ini yang harus dievaluasi oleh Gubernur terhadap jajaran yang ada di Dinas Kesehatan. Mereka harus menyampaikan ke RUSD setiap warga mereka ketika datang melapor tolong dilayani dengan baik, itu akan mengurangi tingkat kematian,” tutur Jupiter. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *