Lusyiani Suwandi: “Bete” dengan Apatisme Anak-Anak “Zaman Now”

Jakarta | Lampumerah.id – Anak-anak muda ‘zaman now’, atau yang juga sering disebut generasi X atau generasi milenial—termasuk generasi Net atau Z—adalah tumpuan harapan bangsa. Mereka adalah pewaris estafet kepemimpinan. Di pundak merekalah masa depan bangsa ini dipertaruhkan. Banyak generasi muda yang cerdas dan kreatif, tetapi tak sedikit pula yang memiliki kecenderungan apatis.

Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan generasi milenial akan menjadi generasi mayoritas dalam struktur demografi di Indonesia. Saat itulah Indonesia memasuki masa bonus demografi. Jumlah penduduk Indonesia selama beberapa tahun mendatang terus meningkat, yaitu dari 265 juta pada tahun 2018 menjadi 282 juta pada tahun 2024 dan mencapai 317 juta pada tahun 2045.

Ketua DPP Nasdem Bidang Lingkungan Hidup Lusyani Suwandi mengkritik kecenderungan sikap apatis yang dimiliki sebagian anak ‘zaman now’ itu, terutama terhadap lingkungan. Banyak generasi ‘zaman now’ yang telah berprestasi dan mengharumkan nama bangsa. Namun, di sisi lain, menurut Lusi sebagian mereka seperti tidak peduli dengan lingkungan sekitar, malah asyik dengan gawai (gadget) dan kehidupannya sendiri.

“Jika sikap milenial seperti ini, mau dibawa ke mana masa depan bangsa ini? Mereka selalu asyik dengan kehidupannya sendiri, selalu tidak lepas dengan gatget di tangan dan cenderung tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Bagaimana memiliki kepekaan sosial,’ tegas Lusyiani.

Kegelisahan Lusy ini bukan tanpa dasar. Menurut penelitian Twenge, Campbell dan Freeman (2012), kepedulian anak-anak generasi zaman now terhadap orang lain lebih rendah jika dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Rendahnya kepedulian terhadap orang lain ini menurut penelitian itu ditunjukkan dengan sedikitnya aktivitas mereka yang memberikan donasi pada kegiatan amal, menjadi pekerja sosial, dan membantu orang lain.

“Saya memiliki tiga putra yang boleh disebut generasi milenial. Saya mengenal betul anak-anak saya dan juga mayoritas anak-anak dari generasi yang sama. Jujur, dari sikap dan perilaku mereka yang disebut milenial saat ini, kok saya tidak melihat tanggung jawab milenialnya?” ungkap Lusyani seusai rapat di sekretariat DPP Nasdem, Jakarta, Kamis (18/3/2021).

Lusy khawatir, jika generasi muda selalu asyik dengan gawai dan kehidupannya sendiridan cenderung tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya maka kepekaan sosial mereka akan luntur. Politikus cantik yang juga pengusaha butik dan laboratorium ini selalu berusaha memberikan contoh kepada anak-anaknya agar memiliki kepekaan sosial yang tinggi.

Sebagai seorang ibu, Lusy mengaku bete jika anak-anak milenial berperilaku individual seperti itu. “Pada saat pertemuan keluarga, misalnya—kan, sudah sekian lama tidak ketemu. Duduk bareng satu meja di ruang makan, kumpul keluarga. Eh, mereka kok malah asyik dengan gatget masing-masing di tangan. Tidak ada basa basinya sama sekali dengan orangtua. Jujur saya bete dengan perilaku seperti itu,” ujar Lusy. (esa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *